by admin | Jun 2, 2019 | Flash News, gerimis berita, Info, Karispol |
Lebaran sebentar lagi (tak deng deng) ~~~ Eitsss… eitss, tunggu dulu sepertinya ada yang tertinggal nih apa ya??? Ahh iya, selain lebaran ternyata ada moment bersejarah juga nih dibulan penuh tanggal merah ini. Peristiwa apaan tuh yang menyambut awal bulan Juni ini lurr?? Yapss…. peristiwa lahirnya dasar negara sekaligus ideologi negara ini kawan setanah airku, yaitu Pancasila. Hmm, memang apa spesialnya Pancasila itu?? Yukk simak penjelasan dibawah ini:
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada pidatonya disidang BPUPKI pertama tanggal 1 Juni 1945 dalam menentukan dasar negara Indonesia. Ir. Soekarno memilih kata Pancasila bukan Panca Dharma atas petunjuk seorang teman beliau yang ahli dalam bahasa yaitu M.Yamin. Menurut Bung Karno kata Panca-dharma dirasa kurang tepat digunakan karena sidang BPUPKI saat itu tengah membahas dasar negara sedangkan Panca Dharma berasal dari kata Panca berarti lima dan kata Dharma berarti kewajiban.
Pancasila itu sendiri terlahir untuk memberikan nama perihal lima dasar negara yang diusulkan bung Karno. Kelima dasar negara ini juga merupakan hasil dari pemikiran sekaligus pengamatan Ir. Soekarno sewaktu pengasingannya di Ende, NTT tepatnya ketika duduk dibawah pohon suku. Dimana beliau sedang berpikir dan mengamati semua aktivitas sosial yang terjadi di masyarakat sekitar, baik ketika masyarakat sedang melakukan tradisi/adat istiadat yang berjalan didaerah tersebut hingga mengenai kebiasaan masyarakat Indonesia untuk selalu bergotong royong dan bermusyawarah mufakat. Sehingga menurut beliau kelima dasar Negara yang diusulkannya merupakan salah satu bentuk dari hasil nyata perilaku dan gejala sosial yang terjadi pada bangsa Indonesia, bukanlah pemikiran semata Ir. Soekarno.
Secara historis proses perumusan Pancasila diawali pada sidang BPUPKI yangmana hasil dari siding BPUPKI adalah pada tanggal 29 Mei 1945, Muh. Yamin berpidato tentang dasar negara kemudian tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan agar dasar negar diberi nama “Pancasila” dan usulan tersebut diterima secara bulat oleh siding BPUPKI dan tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional mengadakan pertemuan dan menghasilkan “Piagam Jakarta”. Namun secara terminologis, sehari setelah Indonesia merdeka PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 untuk mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang terdiri dari pembukaan, pasal-pasal UUD, aturan peralihan dan aturan tambahan serta penjelasan. Dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat terdapat rumusan Pancasila.
Mengapa harus ada rumusan Pancasila dalam konstitusi Negara kita?? karena Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga menurut para pendiri negara (founding father) yakni PPKI, nilai dan sila pada Pancasila wajib dimasukkan dalam pembentukan dan perumusan suatu dasar peraturan perundang-undang (konstitusi negara) sebuah negara.
Dewasa ini, banyak sekali kasus/masalah yang menimpa bangsa ini terutama terhadap nilai/makna Pancasila mulai dari disintegrasi bangsa, intoleransi terhadap umat beragama hingga masalah radikalisme serta terorisme. Sebelum, kita berpikir mengenai permasalahan yang ada sebenarnya apa sih dimaksud bung Karno dan pendiri bangsa mengenai Pancasila berasal dari pribadi bangsa itu sendiri??
Yang dimaksud Pancasila berasal dari bangsa itu adalah bahwa setiap sila-sila dalam Pancasila memiliki nilai dan makna nya tersendiri yang diambil dari inti sari kehidupan/kebiasaan masyarakat Indonesia. Karena telah kita ketahui bersama bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang beranekaragam baik dari segi agama, ras, etnik, suku, bahasa, budaya dan sebagainya. Selain sebagai bangsa yang beranekaragam juga sebagai bangsa yang multikultural. Dimana suatu bangsa yang multikultural tidak hanya tau akan perbedaan dan kemajemukan yang ada tetapi juga ada sikap, perilaku dan tindakan dalam upaya menjaga perbedaan itu sendiri. Hal ini lah menjadi latar belakang atau cikal bakal terbentuknya sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.
Dalam hal ini masih banyak nilai dan makna daripada sila ketiga ini yang belum terlaksana sesuai harapan. Misalnya baru saja ini banyak sekali pemberitaan penistaan agama A oleh seseorang atau sekelompok agama tertentu bahkan hingga melanggeng berbagai cara yang mengatasnamakan agama untuk memecah belah bangsa ini. Justru hal ini sangat disesali karena kita tahu bahwa para pendiri bangsa hingga bangsa Indonesia terdahulu telah berupaya sangat keras untuk mempersatukan bangsa ini tanpa pandang bulu.
Sesuai dengan paribasa Jawa berikut, “Rukun agawe santoso, crah agawe bubrah” yang artinya kerukunan akan menghasilkan kesejahteraan, sedangkan perpecahan akan menimbulkan kesengsaraan. Karena semua orang juga pasti sudah tahu, bahwa kerukunan yang dimaksud dalam sila ketiga dalam Pancasila itu hal yang penting. Apalagi di tengah situasi yang krisis kedamaian seperti sekarang ini. Banyak muncul provokator yang berusaha memecah belah bangsa kita. Nah, kita bisa mulai menciptakan kerukunan itu dari lingkungan terdekatmu, ya. Misalnya di rumah, sekolah, kampus atau kantor.
Mungkin hal ini juga sejalan dengan perkataan Bung Karno berikut, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri”. Dulu kita mungkin tidak akan membayangkan kemungkinan perkataan tersebut. Mana mungkin ada yang lebih sulit dari berjuang melawan penjajah? Namun jika kita kembali menelaah apa yang terjadi sekarang ini, kata-kata Soekarno kemungkinan besar memang benar adanya. Mungkin juga beliau sudah melihat tanda-tanda bagaimana kita kini memiliki tabiat yang tidak biasa.
Oleh karenanya kita sebagai pemuda sekaligus penerus bangsa ini selanjutnya, janganlah putus asa dan menyerah menghadapi permasalahan bangsa yang saat ini sedang kita hadapi. Justru dengan semakin banyak permasalahan yang ada seharusnya semakin membuat kita kuat akan apapun rintangan dan hambatan yang akan dihadapi oleh bangsa ini.
~ Hyuga ~
by admin | May 20, 2019 | gerimis berita, Karispol |
Sejarah Pendiri Budi Utomo
Organisasi Budi Utomo (juga disebut Boedi Oetomo) adalah organisasi pemuda yang dibentuk pada 20 Mei 1908 oleh seorang tokoh Indonesia bernama Dr. Sutomo dan mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Diusulkan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pendiri Budi Utomo ini dipelopori oleh anak-anak muda dari STOVIA, Sekolah Peternakan dan Sekolah Pertanian Bogor, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Probolinggo serta Sekolah Sore untuk orang Dewasa di Surabaya. Siswa-siswa ini terdiri dari Soeradji, Muhammad Saleh, Soewarno A., Goenawan Mangoenkoesoemo, Suwarno B., R. Gumbreg, R. Angka, dan Soetomo. Nama Budi Utomo sendiri oleh Soeradji, mottonya bukan Java Vooruit (Jawa Maju), tetapi semboyan yang akan dinyanyikan adalah Indie Vooruit (Hindia Maju).
Perkembangan Budi Utomo adalah sifat lain yang terdiri dari sosial, ekonomi, dan budaya tetapi itu tidak ada dan memiliki unsur politik. Pembentukan organisasi ini menjadi awal dari sebuah organisasi atau gerakan yang bertujuan untuk mencapai Indonesia pada saat organisasi ini hanya digunakan untuk kelas berpendidikan Jawa. Hingga kini sejarah pendirian Budi Utomo juga diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.
Tokoh pendiri Budi Utomo
Dr. Wahidin Sudirohusodo (1852-1917) adalah pendiri Budi Utomo. Juga tidak termasuk dari pendirian Budi Utomo yang didirikan pada 20 Mei 1908, julukan organisasi kebangunan nasional. Karena sebenarnya orang di belakang organisasi itu didirikan oleh mahasiswa atau mahasiswa STOVIA Jakarta saat itu.
Akhirnya pada 20 Mei 1908, Sutomo dan teman-temannya (Salah satunya adalah Mangoenkoesoemo dan Soeraji) mendirikan sebuah organisasi bernama Budi Utomo. Organisasi yang merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia saat ini.
Sejarah Singkat
Pembentukan organisasi Utomo Budi dimulai dengan Dr. Wahidin Sudirohusodo yang berkampanye di kalangan priyayi dari Jawa pada 1906-1907. Tujuannya adalah untuk meningkatkan martabat dan martabat manusia dan bangsa. Ini akan dilakukan dengan membuat Dana Siswa atau apa yang sering disebut sebagai Studiefonds pada saat itu.
Ini merupakan lembaga untuk membongkar pendidikan kaum muda cerdas dan tidak mampu membiayai pendidikan mereka. Pada akhir 1907, Dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo. dari pertemuan, Sutomo dan memberitahu teman-teman di STOVIA maksud dan tujuan Dr. Wahidin pada waktu itu.
Awalnya itu hanya solusi untuk membiayai siswa, akhirnya dengan jangkauan yang luas yang memungkinkan pembentukan organisasi Budi Utomo itu sendiri. Istilah nama Budi Utomo sendiri terdiri dari, kata Budi yang berarti temperamen dan temperamen dan utomo yang berarti baik dan luhur. Istilah Budi Utomo dibentuk dan dapat diartikan sebagai asosiasi yang akan mencapai sesuatu berdasarkan bangsawan, temperamen atau karakter yang baik.
Pada hari Minggu, 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, yang diadakan di STOVIA, Sutomo menjelaskan beberapa pendapat dan gagasannya. Dia menyatakan bahwa masa depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Kemudian Boedi Oetomo (Budi Utomo) lahir.
Namun, anak muda menyadari bahwa mereka masih banyak mahasiswa kedokteran, selain harus berorganisasi. Dan karena itu, para pemuda memberikan pendapat bahwa itu adalah “orang tua” yang harus memimpin organisasi Budi Utomo, sedangkan pemuda itu sendiri akan menjadi penggerak yang akan menggerakkan organisasi pikiran utomo.
Selama sepuluh tahun Organisasi Budi Utomo mengalami beberapa pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal dari kalangan “priayi” atau para bangsawan dari kalangan keraton seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, mantan Bupati Karanganyar dan ia adalah (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Pada dasarnya tujuan Budi Utomo hanyalah masalah yang harmonis untuk Nusa dan Jawa dan Madura. Kesatuan di seluruh Indonesia tidak diketahui pada saat itu. Karena itulah yang diinginkan Budi Utomo, termasuk perbaikan sosial yang mencakup Jawa dan Madura, juga kata kemerdekaan tidak disebutkan sama sekali.
Perkembangan Budi Utomo
Budi Utomo mengumumkan fase pengembangan yang sangat penting selama kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Pada saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda, sangat pro-Indonesia, dengan mewujudkan kata “politik”. Berkat gagasan “tanah air Indonesia” semakin lama ia dapat diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa.
Kemudian datang Indische Partij yang sudah lama disiapkan oleh Douwes Dekker. Organisasi ini terbuka dan terbuka untuk semua orang Indonesia tanpa kecuali. Baginya adalah “tanah, air, api dan udara”, yaitu Indonesia adalah tanah air yang umum.
Pada 3-5 Oktober 1908, Kongres pertama Budi Utomo diadakan di Kota Yogyakarta. Budi Utomo memiliki tujuh cabang di beberapa kota yang tersebar di seluruh Jawa, termasuk Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya dan Ponorogo. Pada kongres Yogyakarta ini, Raden Adipati Tirtokoesoemo diangkat sebagai mantan bupati Karanganyar yang diangkat sebagai presiden pertama Budi Utomo.
Raden Adipati Tirtokoesoemo, banyak anggota baru Budi Utomo bergabung dari kelompok dan anggota kolonial, banyak anggota keluarga yang memilih menyingkir dan anggota Budi Utomo pada waktu itu banyak dari para priyayi dan pegawai negeri. Dengan demikian, protonasionalisme para pemimpin yang muncul pada awal Budi Utomo didorong ke belakang. Strategi perjuangan Budi Utomo pada dasarnya kooperatif.
Berikut ini adalah hasil dari Kongres Budi Utomo yang pertama di Yogyakarta:
- Tidak ada politik dalam organisasi Budi Utomo
- Target kegiatan Budi Utomo hanya digunakan di bidang sosial, budaya dan pendidikan.
- Ruang untuk Budi Utomo Limited (Jawa dan Madura).
- Dan Tirto Kusumo, Bupati Karanganyar, dipilih sebagai kepala pusat Budi Utomo.
Untuk menyusul pada tahun 1912 ketika Notodirjo menjadi ketua Budi Utomo sepasang R.T. Notokusumo melakukan banyak upaya untuk memajukan Budi Utomo. Karena pada waktu itu organisasi nasional lainnya, seperti Sarekat Islam (SI) dan Indiche Partij (IP) telah muncul, hasilnya tidak begitu besar.
Postingan ini disponsori oleh mitra kami Wigs
Namun, Budi Utomo masih memiliki andil besar dalam sejarah gerakan nasional, yang telah membuka jalan dan memelopori gerakan nasional Indonesia. Organisasi Sarekat Dagang Islam adalah organisasi yang digantikan oleh Tcokroaminoto untuk menjadi Sarekat Islam.
Pada mulanya ini digunakan sebagai asosiasi untuk pengusaha besar dan kecil di Solo dengan tujuan membantu dan membantu, yang bertujuan untuk menyatukan masyarakat Indonesia dengan kolonialisme. Tentu saja pengumuman asosiasi ini ditakuti oleh orang-orang Belanda.
Munculnya gerakan politik rupanya menyebabkan Pendiri Budi Utomo terdesak mundur. Kepemimpinan perjuangan untuk nasionalisme disebut oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena di arena politik Budi Utomo memang tidak berpengalaman. Karena gerakan politik dari asosiasi-asosiasi ini, makna nasionalisme semakin dipahami oleh masyarakat luas.
Masih adakah cerminan pemuda revolusioner bagai “Budi Utomo”?
Di zaman perjuangan dulu, Budi utomo bagaikan oase ditengah keringnya pergerakan di Indonesia saat itu, dimana Budi Utomo menjadi pioneer bagi nantinya organisasi lain dalam mengembangkan sayapnya di Indonesia. Tentunya, menjadi ujung tombak perubahan tidak dimulai dengan mudah begitu saja, bila meninjau kembali pembentukan Budi Utomo hingga perkembanganya, ada pemuda-pemuda revolusioner dibaliknya, dari mahasiswa STOVIA hingga para pemuda Sekolah Pamong.
Mereka para pemuda lah yang sudah berfikir begitu progresif dan revolusioner mengenai perkembangan bangsanya, bagaimana bangsanya dapat dimajukan lewat jalan lain selain membangkang, yaitu lewat organisasi. Cerminan pemuda yang mungkin sekarang sudah begitu langka dan bahkan sudah tidak bersisa ditemukan di zaman sekarang.
Disaat dulu para pemuda begitu bernalar hebat ditengah banyak kekurangan dan ditengah belenggu bangsa lain, tapi jika melihat diri kita sebagai pemuda, apa yang kita banggakan ? Pemuda sekarang begitu terbuai dengan kenyamanan dan kemudahan disekitar mereka sehingga lupa tugas utama mereka sebagai pemuda .
Lalu muncul petanyaan kembali, apakah tugas kita sebagai pemuda?
Sebagai insan muda yang akan menjadi penerus generasi esok, tentunya kita punya tugas yang cukup jelas, yaitu sebagai pioneer, sebagai ujung tombak, dan sebagai perintis untuk perubahan bangsa ataupun perubahan diri yang lebih baik.
Dengan berguru pada kisah pemuda dalam “Budi Utomo” dimasa lampau, tentunya mulai sekarang kita dapat menjadi pemuda yang berpikiran lebih luas, progresif dan revolusioner.
Bagaimana untuk memulai hal tersebut ? teruntuk kita sebagai pemuda yang diberi anugerah untuk menempuh masa kuliah dengan gelar sementara yaitu mahasiswa, tentunya kita dapat berbuat lebih, kita harus bisa meluruskan kembali julukan mahasiswa sebagai agent of change yang nyatanya sekarang sudah mulai pudar.
Hal yang pertama kali dapat kita lakukan adalah menyakinkan diri sendiri terlebih dahulu bahwa kita sebagai pemuda mampu dan sanggup sebagai pembawa perubahan yang positif, dan yang kedua agar kita mulai untuk merubah pola pikir kita agar lebih terbuka dengan segala perbedaan dan tidak stagnan pada satu posisi saja, kita harus selalu berani mengambil keputusan dan keluar dari zona nyaman demi perubahan tersebut.
Dengan begitu, kalian sudah menjadi sosok perubahan untuk dirimu sendiri, dan soal selanjutnya, biarkan semesta dan alam yang berkehendak dan tinggal bagaimana kita siap menghadapi segala persoalan yang siap menghadang.
Sleman, 20 Mei 2019
Sinata
by admin | May 10, 2019 | gerimis berita, Karispol |
“…. untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ….”
Dari penggalan Pembukaan UUD 1945 Alinea IV disebutkan dengan jelas bahwa salah satu tujuan membentuk pemerintahan, mendirikan sebuah negara dan memerdekakan negara sendiri adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagaimana cara mencerdaskan kehidupan bangsa? Cita-cita macam apa yang ingin disampaikan pada petikan Pembukaan UUD 1945? Salah satu cara mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui sebuah kegiatan yang disebut dengan pendidikan.
Lantas … pendidikan itu apa sih ?
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat (Dewantara II , 1994). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan tidak jauh-jauh dari kebudayaan dan peradaban manusia.
Pendidikan merupakan pranata sosial di mana kebudayaan itu berkembang. Dengan demikian antara kebudayaan dan pendidikan tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Dimana ada kebudayaan di situ ada pendidikan. Dimana ada pendidikan di situ ada kebudayaan. (H.A.R Tilaar,1999:30)
Lantas, sebenarnya apa yang terjadi dengan pranata sosial dalam bidang pendidikan dalam masyarakat?
Ternyata pranata sosial yang kita sebut sekolah telah diisolasikan dari keseluruhan kebudayaan dan telah diarahkan kepada pencapaian kemampuan intelektual semata-mata. Dengan demikian pendidikan kita telah terisolasi dari kebudayaan sehingga menghasilkan peserta didik yang berakal tetapi belum tentu bermoral. Pranata sosial yang disebut sekolah harus kondusif untuk dapat mengembangkan kepribadian yang kreatif. Namun apa yang terjadi di dalam lembaga pendidikan yang disebut sekolah kita ialah sekolah telah menjadi sejenis penjara yang memasung kreativitas peserta didik . (H.A.R Tilaar,1999:30)
Dalam hal ini, yang perlu digaris bawahi adalah kebudayaan seperti apa yang dibudayakan dalam pendidikan? Tilaar mengatakan dalam bukunya yang berjudul Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia peranan pendidikan di dalam kebudayaan dapat kita lihat dengan nyata di dalam perkembangan kepribadian manusia. Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan, meskipun kebudayaan bukanlah sekedar jumlah dari kepribadian-kepribadian.
Dalam bukunya, Tilaar mengatakan bahwa pendidikan di dewasa ini telah dicabik dari keberadaaannya sebagai bagian yang terintegrasi dengan kebudayaannya. Gejala pemisahan dapat dilihat dari 3 hal, yang pertama adalah kebudayaan telah dibatasi pada hal-hal yang berkenaan dengan kesenian, tari tradisional, termasuk urusan candi-candi dan bangunan- bangunan kuno, makam-makam dan sastra tradisional. Kedua, nilai-nilai kebudayaan dalam pendidikan telah dibatasi pada nilai-nilai intelektual belaka. Ketiga, nilai-nilai agama bukanlah urusan pendidikan tetapi lebih merupakan urusan lembaga-lembaga agama.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa pendidikan seharusnya bukan hanya menciptakan peserta didik yang intelektual yang mampu membawa kebudayaan dan peradaban maju, namun juga dibarengi dengan nilai moral yang juga bagian dari nilai-nilai budaya yang dipisahkan oleh pola pikir masyarakat modern sekarang ini. Nilai-nilai moral ini yang belum dikelola dengan baik, sehingga beberapa tahun belakang pendidikan karakter mulai dikembangkan, dengan harapan, sekolah tidak hanya melakukan pengajaran tentang pengetahuan, namun juga melakukan Pendidikan untuk membentuk sebuah karakter yang bukan hanya mahir di inteleknya namun juga memiliki moral yang baik.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat masih terdapat banyak ironi pendidikan. Pada tahun 2011, dimana Ujian Nasional masih menjadi momok yang menakutkan, publik digegerkan dengan sepasang anak dan ibu yang memperjuangkan nilai kejujuran dalam penyelenggaraan Ujian Nasional, sebuah perjuangan demi sebuah nilai mulia dalam kehidupan yang lantas dipandang remeh oleh orang-orang disekitarnya, dikucilkan bahkan hingga tidak mampu bertahan di rumah sendiri karena tekanan dari masyarakat.
Dalam konteks ini, bagaimana Ujian Nasional menjadi tekanan tersendiri bukan hanya bagi peserta didik, namun juga untuk sekolah yang dituntut memiliki keberhasilan Ujian Nasional yang tinggi sebagai tolak ukur popularitas sekolah dan kualitas pendidikan dan pengelolaan kurikulum di dalamnya. Bukan hanya itu, hampir di setiap tahunnya publik selalu digegerkan oleh kebocoran soal Ujian Nasional bahkan ada yang mengkomersilkannya, dalam penyelenggaraan UNBK yang beberapa tahun terakhir dilakukan pun masih terdapat banyak permasalahan, mulai dari fasilitas komputer, koneksi
internet dan segala hal teknis yang mengganggu konsentrasi peserta didik. Adanya kecurangan, ketidakjujuran bahkan manipulasi tidak dapat dihindari karena tuntutan dunia yang semakin keras dalam persaingan, baik dalam bidang pendidikan itu sendiri dan tekanan sosial yang menjadi momok menakutkan dari tahun ke tahun.
Melihat dan memandang berbagai permasalahan itu, tentu saja selalu ada evaluasi dalam penyelenggaraan pendidikan, dimulai dari mengurangi persentase Ujian Nasional dalam kelulusan hingga sekarang kelulusan ditentukan oleh sekolah, bukan lagi berpatok pada nilai Ujian Nasional yang sempat menjadi momok menakutkan. Hingga sekarang, perbaikan dalam sistem pendidikan nasional terus diperbaiki, namun bagaimana dengan kebiasaan curang dan mencontek yang terjadi dimana saja dan kapan saja? Kebiasaan- kebiasaan remeh temeh yang banyak orang mengatakan bahwa dari kebiasaan yang dimaklumi itu akan membentuk karakter koruptor. Bagaimana seharusnya peran guru dan sekolah dalam mendidik ?
Lantas … sebenarnya mau diarahkan kemana pendidikan kita? Apa makna mencerdaskan kehidupan bangsa? Apakah sekolah adalah pranata sosial yang menciptakan orang-orang intelek yang tidak bermoral? Yang tidak memiliki rasa manusiawi dan peduli satu sama lain? apakah tujuan bangsa indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sudah tercapai?
Jika melihat lagi pada tujuan pendidikan, maka pendidikan memiliki tujuan dan makna yang lebih kompleks. Pendidikan bukan hanya menuntut tentang pengetahuan, namun juga pengetahuan moral dan budaya yang perlu dikenalkan dan diterapkan dalam kehidupan. Pendidikan awal berasal dari rumah dan lingkungan sekitarnya, kemudian bertingkat hingga di sekolah dan lingkungan fasilitas pendidikan entah itu pendidikan formal, informal atau non formal.
Jika berbicara tentang produk dari sekolah tentu dipastikan akan ada parameter keberhasilan dalam pencapaian prestasi, siswa yang nilainya lebih tinggi akan lebih sukses dan mudah masa depannya dibandingkan dengan siswa yang nilainya lebih rendah atau bahkan bisa dikatakan sangat rendah dan menduduki peringkat terakhir di angkatannya. Paradigma seperti ini yang terkadang memutus harapan dan semangat dalam diri siswa, parameter standar yang diterapkan masyarakat dari tahun ke tahun selalu berbicara tentang prestasi memuaskan dalam bidang akademik, sedangkan prestasi non akademik akan dipandang sebagai hal yang tidak begitu membanggakan.
Namun, kembali kepada perkembangan peradaban yang menuntut sumber daya manusianya untuk cerdas, terampil, rajin, cekatan dan cemerlang dalam pemikiran. Standar
sumber daya yang diharapkan muncul dari siswa-siswa prestatif yang unggul dalam bidang akademiknya, sehingga kemudian orang-orang beranggapan bahwa pretasi di bidang seni dan olahraga bukan lah prestasi yang membanggakan lagi disaat dunia menuntut manusia bergerak lebih cepat dan cekatan.
Berbicara tentang tuntutan, maka tidak dapat dipungkiri ketakutan masyarakat terutama orang tua jika melihat anaknya tidak prestatif di bidang akademik adalah sebuah kewajaran. Dunia yang semakin keras persaingannya membuat orang-orang berlomba-lmba mengeluarkan performa terbaiknya, bahkan tidak peduli dengan sekitarnya lagi demi memenangkan kompetisi yang semakin sengit dan beragam lagi tantangannya. Sehingga, hal- hal seperti ini yang membuat sekolah seolah hanya menciptakan orang-orang intelek tanpa memiliki moral yang baik, menjadi sukses dengan jalan yang tidak bisa dikatakan benar bahkan mungkin rela menjadi koruptor, rela membayar lebih untuk ijazah palsu dan segala hal-hal instan yang kemudian bukan hanya mematikan orang-orang berkompeten lain, namun tanpa sadar nurani juga terluka yang kemudian dari luka itu akan membuat pribadinya terbebani akan rasa bersalah yang tidak bisa dipungkiri dirasakan oleh nurani.
Dalam hal ini, pendidikan yang berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangatlah penting, karena pendidikan juga merupakan hal yang diperjuangkan dalam melawan penjajah, pahlawan-pahlawan pendidikan yang berjuang melawan maut demi sebuah pendidikan untuk rakyat-rakyat kecil yang tak berdaya dan terbentur oleh aturan dari para penjajah. Mencerdaskan kehidupan bangsa dalam konteks ini adalah menciptakan sebuah generasi penerus yang tidak hanya pasrah dengan keadaan yang melukai, namun mampu bangkit dan melindungi negaranya sendiri, mampu berjuang dan menuntun perjuangan demi kemajuan negara itu sendiri, pendidikan yang dimaksudkan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebuah permintaan halus bahwa sebagai rakyat indonesia, jangan hanya mau dibodohi karena dengan pendidikan pengetahuan didapatkan, pandangan baru diperoleh dan langkah berani akan dilangkahkan karena dengan pengetahuan dan pandangan masyarakat tidak akan lagi terpaku pada suatu paradigma yang terkadang mengikat, terkadang melonggarkan dan bisa jadi memaklumkan. Sudahkah terwujud tujuan itu? semua itu terjawab oleh fenomena yang terjadi sekarang. Tentang pendidikan yang bukan lagi menjadi arena mengembangkan diri sepantas-pantasnya, namun juga menjadi arena untuk meraup keuntungan dan popularitas sebanyak-banyaknya.
by admin | Apr 14, 2019 | Flash News, gerimis berita, Karispol |
Dipilih-dipilih‼ Yuk waktunya untuk memilih!Memilih apa?
Pokoknya milih! Dan kamu harus menjadi bagian dari pemilih itu. Yang jelas ini bukan masalah milih baju obral yaak.
Terus milih apa? Calon pasangan hidup?
Bukanlah! Ini udah April lhoo dan harusnya tahu dong yaak kalau ini adalah waktunya untuk memilih presiden dan wakil rakyat.
Kira-kira kriteria pemimpin dan wakil rakyat itu yang gimana sih?
Apakah yang sudah dikenal? Yang suka bagi-bagi sembako? yang suka PHP? Atau yang seperti Thanos?
Pemimpin yang diharapkan itu pemimpin yang seperti apa sih?
Pemimpin yang mengayomi, yang bertanggung jawab dan tidak hanya mengumbar janji? Atau pemimpin yang banyak berjanji dan bercita-cita tinggi?
Sebagai rakyat dan masyarakat Indonesia, tentu saja harapan memiliki pemimpin yang ideal dan mampu membawa sebuah negara dalam sebuah puncak keemasan adalah harapan yang akan banyak digaungkan. Bukan hanya memiliki pemimpin yang bertanggung jawab, namun mengayomi dan mampu membawa perubahan besar, baik dalam kehidupan masyarakat atau di bidang pemerintahan itu sendiri. Pemimpin yang diharapkan akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju, bukan hanya di mata rakyatnya tapi juga di mata dunia. Terlepas dari tugasnya yang membawa perubahan, pemimpin adalah sosok yang akan dilihat dan diawasi oleh banyak pasang mata, pemimpin bukan hanya bekerja untuk membawa negaranya di mata dunia, namun juga melayani rakyat yang sudah menggantungkan harapan besar akan kepemimpinannya.
Pemimpin itu pelayan, pemimpin itu kuasanya di tangan rakyat, pemimpin itu adalah sosok yang dipercaya rakyatnya untuk membawa negara dalam perubahan yang lebih baik.
Pemimpin idaman merupakan seseorang yang mampu membawa perubahan tanpa adanya kebohongan alias ada bukti atau aksi nyatanya, bukan yang memerintahkan saja, adil dan bijaksana, toleransi dan bertanggung jawab, membawa perkembangan, perubahan dan pembangunan ke arah yang lebih baik.
Lantas, bagaimana dengan wakil rakyat yang juga menjadi objek yang akan dipilih juga saat pemilu?
Aku nggak kenal, gimana bisa percaya dan memilih? Mending golput kan?
So What? Kalau gak kenal maka kenalan lah, stalking idol aja yang jauh dimata mau, yakali stalking calon wakil kita tidak mau?
Sama seperti calon presiden yang tidak kita kenal maka kita kenalan lewat stalkingan, ini bukan stalking mantan yang nggak ada feedbacknya, dengan stalking calon-calon pemangku jabatan, maka secara tidak langsung kelak kita akan merasakan feedbacknya. Contohnya, kalau kita memilih pemimpin yang menurut kita satu visi dan misi dengan apa yang ada di pikiran kita maka secara tidak langsung pemimpin yang kita pilih akan seotak dengan kita, akan searah dengan pemikiran kita yang menginginkan perubahan di negeri ini.
Jadi, apakah kalian masih berpikir bahwa stalking mantan lebih baik dari pada stalking calon pemangku jabatan?
Terus, wakil rakyat itu sebenarnya bedanya DPR, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten dan DPD itu apa sih ?
Menurut UU no 17 tahun 2014 Pasal 67 DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Selanjutnya pada pasal 68 dinyatakan bahwa DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Dalam pasal 246 dinyatakan bahwa DPD terdiri atas wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Selanjutnya pada pasal 247 dinyatakan bahwa DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Dalam pasal 314 dinyatakan bahwa DPRD provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Selanjutnya pada pasal 315 dinyatakan bahwa DPRD provinsi merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.
Dalam pasal 363 dinyatakan bahwa DPRD kabupaten/kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Selanjutnya pada pasal 364 dinyatakan bahwa DPRD kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Tugasnya ngapain dong?
Salah satu tugas dari wakil rakyat yang tertera di dalam UU no 17 Tahun 2014 adalah Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Kepo sama tugas dan fungsi yang lain? Kepoin aja, ada teknologi bernama Google yang akan menjawab semua kekepoan kalian tentang tugas wakil-wakil rakyat kita.
Jadi, boleh kan untuk mengatakan bahwa wakil rakyat itu media masyarakat dalam menyapaikan aspirasi?
Wakil rakyat itu media, media yang mengantarkan suara dan aspirasi rakyat, media untuk menyalurkan ide dan pendapat dari rakyat tentang segala evaluasi dan kritikan untuk sistem pemerintah dan semua kebijakan yang sudah diterapkan mau pun yang akan diterapkan. Wakil rakyat itu mewakili suara rakyat, mencari tahu apa mau rakyat dan paham apa yang dibutuhkan rakyat. Wakil rakyat sebagai media untuk memahamkan sistem pemerintahan kepada rakyat, media untuk pencerdasan tentang negara, tentang keputusan dan kebijakan yang akan diterapkan. Wakil rakyat itu media yang menyampaikan segala layanan negara kepada rakyat. Wakil rakyat itu harusnya merakyat, tidak hanya duduk diam di ruangan dingin sembari bercengkerama, wakil rakyat itu harus turun ke masyarakat, mengorek apa mau masyarakat, mengetahui kondisi masyarakat yang berada di bawah otoritasnya. Wakil rakyat itu ibarat ilmuwan, sebelum menemukan sebuah solusi terlebih dahulu melakukan observasi secara langsung di lapangan, lantas membuat sebuah rumusan masalah, kemudian mulai mengambil data dan menganalisisnya, menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada untuk ditemukan solusinya.
Aspirasi rakyat itu selalu ada, hanya saja perlu dipahami bahwa tidak semua rakyat berani dengan lantang mengatakan aspirasi, tidak banyak masyarakat yang berani menyuarakan suaranya tentang keluhan-keluhannya. Masyarakat itu ada ribuan dan pasti semuanya memiliki keluhan, hanya saja kebanyakan diantara mereka merasa enggan menyuarakannya. Dalam hal ini lah merakyat itu berperan, bukan duduk manis menunggu surat aduan atau menunggu aksi demonstrasi dan orasi-orasi yang terkadang berakhir dengan akhir yang tidak diinginkan. Sebelum diprotes bukankah lebih baik melakukan observasi kemudian mencari solusi dari permasalahan berdasarkan data dan fakta di lapangan.
So, buat kamu ! kamu dan kamu! Yang bingung mau milih siapa, kuy cek play store ketik KPU RI PEMILU 2019 di kolom pencarian dan install langsung di hape kamu.
by admin | Apr 6, 2019 | Flash News, gerimis berita, Info, sospol |
April mulai berjalan, debat paslon sudah terlaksana. Kampanye digencarkan dan spanduk sudah bertebaran. Ada apa sih sebenarnya? Kenapa harus seramai dan seheboh ini? terkadang menyatukan bahkan tak jarang memisahkan lantas memenggal persatuan. Katanya, semua keramaian ini disebut dengan pemilu.
Sebenarnya, pemilu itu apa sih?
Penting tidak yaa buat hajat hidup rakyat indonesia?
Perlu tidak yaa berpartisipasi dalam pemilu?
Lantas, bagaimana dengan istilah golput (golongan putih) yang kini kian lantang dibicarakan?
Dan terakhir, seberapa penting peran generasi milineal dalam kemajuan pemilu? Terutama mahasiswa yang dianggap maha segala?
Menurut UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 1 Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lantas, penting tidak sih untuk hajat hidup rakyat Indonesia? Jika ditanya seperti itu maka jawabannya penting.
Kenapa?
Karena siapa yang terpilih nantinya berhak untuk membuat kebijakan yang menentukan bagaimana sebuah negara menjalankan fungsinya.
Bagaimana dengan partisipasi dalam pemilu?
Tentu ini penting.
Katanya Indonesia negara demokrasi berkedaulatan rakyat?, kita berkuasa untuk menentukan arah bangsa ini lewat pemilu 17 April nanti. Menurut Franz Magnis Suseno, Pemilu itu bukan untuk memilih yang terbaik tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa. Jika kita tidak menggunakan hak suara kita sama saja kita membiarkan pemimpin terburuk untuk berkuasa.
Kenapa harus saat pemilu?
Karena pemilu adalah satu-satunya kesempatan untuk menyuarakan langsung hak suara kita yang selama ini hanya diwakilkan.
Bagaimana dengan golput yang terkadang diserukan sebagai pilihan terakhir?
Sebenarnya golput apa sih?
Istilah golput muncul di Indonesia tahun 1971 yang dipelopori Arief Budiman dan beberapa koleganya sebagai gerakan atas tidak puasnya calon pemilih terhadap sistem perpolitikan saat itu. mereka mengajak untuk mencoblos bagian putih pada surat suara agar suaranya tidak sah.
Sebagai generasi milineal, apalagi kita mahasiswa, jangan deh golput-golputan. Pilihan dan hak suara yang sudah diberikan kepada kita itu menentukan hajat hidup orang banyak, menentukan bagaimana perahu bernama Indonesia ini akan berlayar, kemana tujuan negara ini akan dinavigasikan, bagaimana sistem dalam negara ini akan bekerja.
Merasa bahwa pilihanmu tidak cocok bukanlah sebuah alasan yang tepat untuk menjadi golput.
Kenapa?
Karena pemilu bukan hanya tentang dirimu, keluargamu atau daerahmu, tapi tentang berjuta rakyat Indonesia. Mungkin kamu tidak merasakan secara langsung, tapi Indonesia ini tidak hanya soal mahasiswa, bukan hanya soal Jawa, tapi Indonesia berbicara dari Sabang sampai Merauke, dari yang tidak berpendidikan sampai profesor. Penduduk Indonesia adalah orang-orang yang beragam yang memiliki kebutuhan beragam juga.
Data lembaga riset SMRC pada Desember 2017 mencatat jumlah pemilih muda dengan rentang umur 17-34 tahun mencapai 34,4 persen dari jumlah masyarakat Indonesia yang totalnya mencapai 265 juta jiwa.
Prediksi KPU jumlah pemilih muda saat ini diperkirakan mencapai 70-80 juta orang. Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat 185 juta jiwa. Dan dari 185 juta itu, lebih dari lima juta adalah pemilih pertama, yang baru pertama kali ikut pemilu.
Nah .. loh hampir separuh daftar pemilih adalah generasi muda, sampai-sampai kampanye penuh dengan hal-hal yang berbau milineal.
Masih merasa suaramu tidak penting?
Jika ada lebih dari 10 saja yang berpikiran seperti itu maka maka bagaimana negara bisa mengubah haluannya menjadi lebih baik?
Kenapa harus mahasiswa?
Karena kita pioneer perubahan itu sendiri, sebagai perintis pemikiran yang terbuka yang berperan sebagai ujung tombak dalam perubahan. Jika kita tidak peduli bagaimana dengan yang lain?
Mungkin sekarang belum merasakan, tapi bisa jadi 2 atau 3 tahun lagi kita akan merasakannya secara langsung karena sudah keluar dari zona kampus dan merasakan bagaimana hidup kita sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Yuk gunakan hak suaramu! Satu suaramu berharga untuk dirimu dan negerimu.
More :
Apakah Hak Pilih Itu Penting ? → https://www.youtube.com/watch?v=nB_UOSKUtN0
Lebih jauh tentang golput http://www.sumberpengertian.co/pengertian-golput
Seberapa penting sih? Suara Milineal ? →
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181127120709-36-349537/video-kekuatan-pemilih-muda-di-pilpres-2019
Sumber :
UU No 7 tahun 2017 Tentang Pemilu
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181127120709-36-349537/video-kekuatan-pemilih-muda-di-pilpres-2019
#SaintisKritis #YukNyoblos #SuaraPenentu #GerimisBerita #Relaxa #KawalPemilu #KARISPOL #BEMFMIPA #HarmoniInspirasi
by admin | Mar 23, 2019 | gerimis berita |
Surat edaran yang disebarkan langsung dari pihak dekanat mengenai jam malam membuat mahasiswa semakin merasa dibatasi kegiatannya di area fakultas.
Sehingga para mahasiswa bertanya-tanya terutama aktivis ormawa. Akan kemana kita berdiskusi jika bukan di fakultas sendiri?
Keresahan itu membawa para aktivis dalam sebuah forum diskusi ormawa atau Kurawa yang diadakan pada hari Jumat, 1 Maret 2019. Yang mana dari hasil diskusi itu didapatkan kesepakatan usulan mengenai surat edaran tersebut sebagai berikut ini :
1. Pembatasan jam malam bukan jam 20.00 WIB tapi jam 21.30 WIB
2. Hari Minggu tetap diizinkan mengadakan kegiatan
3. Parkir tetap di tempat yang sudah disediakan
#Relaxa
#KarispolBEMFMIPA
#HarmoniInspirasi
#GerimisBerita
by admin | Mar 22, 2019 | gerimis berita |
Pengumuman SNMPTN baru saja digaungkan, menjadi tanda bahwa mahasiswa baru telah hadir di universitas kita, hal tersebut sekaligus penanda bahwa event besar dalam penyambutan Mahasiswa Baru akan terselenggara kembali. PKKMB akan hadir menyambut dan memfasilitasi Mahasiswa Baru untuk mengenal kehidupan kampus yang sebenarnya.
Sebenarnya, bagaimana mekanisme pra, pas dan pasca PKKMB ?
Kepada siapa PKKMB dipertanggung jawabkan ?
Oleh siapa segala urusan PKKMB dikelola ?
Pertanyaan dan problematika yang muncul pada akhirnya dibawa pada forum Pandawa yang dilaksanakan pada Jumat, 22 Maret 2019 yang mana dibahas tentang independensi manajemen kepanitiaan PKKMB.Dengan peserta beberapa perwakilan ormawa, mahasiswa umum FMIPA dan Kemahasiswaan dari universitas dan fakultas.
Berdasarkan diskusi dan musyawarah maka didapatkan sebuah kesepakatan bersama, yaitu :
1. Dengan adanya TUPOKSI SC , BEM bertanggung jawab atas penyelenggaraan PKKMB sebagai SC dengan memperhatikan aspirasi ormawa.
2. Hak-hak ormawa mengenai penyelenggaraan PKKMB akan dibahas di Rapat Pimpinan.
3. Hak dan wewenang BEM atas penyelenggaraan PKKMB akan dibahas di Rapat Pimpinan.
Dalam sebuah forum, perbedaan itu biasa, nilai moral yang penting dalam forum adalah saling menghargai dan tidak berlarut dalam pertentangan abadi
Karispol, 2019
#Relaxa
#KarispolBEMFMIPA
#HarmoniInspirasi
#GerimisBerita
by admin | Feb 6, 2018 | Pengumuman |
Assalamua’alaikum Wr Wb
Alhamdulillahhirrobil’alamin. Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayahNya, kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati indahnya dunia dan diberikan nikmat sehat.
Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendaftar sebagai Pengurus BEM FMIPA UNY 2018 dan dengan mengucap bismillahhirrohmannirrohim, berikut ini adalah daftar Pengurus BEM FMIPA UNY 2018
Achmad Ramadhanna’il | (Kimia 2016) |
Aditya Wisnugraha S | (Matematika 2016) |
Ainun Nisa Zella Salsabila | (Kimia 2017) |
Aji Pangestu | (P.Matematika 2015) |
Amelia Riiza Negrita | (P.Matematika 2017) |
Andriyanto | (P. IPA 2015) |
Apriliana Wahyuning Tyas | (P.Kimia 2017) |
Ardani | (P.Matematika 2016) |
Atikasari | (P.Kimia 2017) |
Aulia Riene Hanifa | (P.Kimia 2017) |
Ayu Purnamasari | (Biologi 2016) |
Berliana Farakh | (P. Biologi 2017) |
Brylian Nandya A | (P. Kimia 2015) |
Danang Widyantoro | (Matematika 2016) |
Dhiarrafi Bintang Matahari | (P.IPA 2017) |
Diah Alfian Handayani | (Matematika 2015) |
Dina Puasari Pamungkas | (Biologi 2016) |
Diyah Oktaviana | (Kimia 2017) |
Endar Chrisdiyanto | (P.Matematika 2015) |
Estu Rahajeng | (P.Kimia 2016) |
Fita Nilasari | (Biologi 2016) |
Galuh Estu Nastiti | (Matematika 2015) |
Garnis Putri Erlista | (Kimia 2016) |
Ghaitsa Haya Ika Wurasari | (P.Kim 2017) |
Hasanatun Nikmah | (P.IPA 2015) |
Himawan | (Fisika 2016) |
Huda Utami | (P. IPA 2015) |
Ika Krismayanti | (Matematika 2016) |
Ikhsan Triaji | (P.Fisika 2015) |
Khafiq Anas Hamzah | (P.IPA 2015) |
Khikmah Cahyaningsih | (P.IPA 2017) |
Kurnia Kusuma D | (Kimia 2015) |
Laila Khoiriyah Lukman | (Kimia 2016) |
Luthfi Amalia | (P.Kimia 2016) |
Nida Ajrina Syarafina | (P.Fisika 2017) |
Niken Dwi Fitriyanti | (P.IPA 2015) |
Novia Nuryanti | (Biologi 2016) |
Novia Putri Ramadhani | (Kimia 2016) |
Novita Wulandari | (Kimia 2016) |
Nur Al Fathih Sukma Abdurrazak | (Fisika 2016) |
Nurul Wahyuningsih | (Matematika 2016) |
Prasentio Fajar Putra | (Kimia 2016) |
Puspita Putri Efrialda | (P. Biologi 2016) |
Ratih Ishmawati | (P.Kimia 2015) |
Renita Setyowati | (Matematika 2016) |
Rieska Marinda | (P. IPA 2015) |
Riftannanda Prabawa | (Kimia 2016) |
Rincan Stefanus Alloy R.S | (P.IPA 2015) |
Riska Ahmad Nur Kholik | (P.Matematika 2015) |
Riski Putri Mardikani | (Fisika 2015) |
Sahril Fadila | (Kimia 2017) |
Shabrina Nisa’ul Fadhilah | (Matematika 2016) |
Silviana Nugraheni | (Kimia 2017) |
Steffia Dian Zoulina | (Kimia 2017) |
Supriyanto | (P. IPA 2015) |
Theresia Ocjelia Yovita S | (P.Matematika 2016) |
Tosan Kalang Mahdi | (Matematika 2015) |
Tri Lestariningsih | (P. Kimia 2017) |
Vinasti Fatonah | (P.Biologi 2016) |
Viola Nadha Gusella | (Biologi 2016) |
Wahyu Nugroho | (P.IPA 2015) |
Wuri Nurma’rifah | (Fisika 2015) |
Yulisa Ratih Istiana | (P. Biologi 2016) |
Yustichia Endrasti | (Biologi 2016) |
Zufita Ambar Sari | (P.Kimia 2015) |
Zuhdi Saputro | (Kimia 2015) |
Oleh karena itu, dimohon kepada seluruh pengurus BEM FMIPA UNY 2018 untuk mengikuti :
- Temu Perdana Pengurus BEM FMIPA UNY 2018 pada :
Hari/tanggal : Jum’at, 9 Februari 2018
Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Hall Rektorat UNY
More Info : Yulisa (085765620414) - UPGRADING Pengurus BEM FMIPA UNY 2018
Hari/tanggal : Sabtu – Minggu, 10-11 Februari 2018
Link penugasan dapat diunduh dibawah sini
by admin | Jan 13, 2018 | Uncategorized |
LPJ BEM FMIPA UNY (OK)
Terimakasih atas kerja sama semua pihak dalam pelaksanaan tugas. Terimakasih kepada mahasiswa FMIPA UNY yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan amanah ini serta doa-doanya. Sehingga kami dapat menjalankan tugas ini dengan ringan dan menyenangkan. Terimakasih kepada semua pihak atas kritik dan sarannya, shinga kami dapat terus tumbuh dan memperbaiki diri.
Untuk seggala jerih dan peluh
Untuk segala rasa yang tidak pernah bisa dideskripsikan begitu saja
Terimakasih sudah membersamai dititik ini
Sebuah titik tanpa titik
Ada Sebuah Penantian di ruang rindu yang dipersiapkan
Jika terimakasih dengan cara mendoakan, maka cinta terbaik dengan cara memaafkan
Dengan seuntai terimakasih terbaik dan cinta segenggam cinta terbaik
BEMIPAMIT
by admin | Jan 12, 2018 | Pengumuman |
Periode 1 (Januari – Juni)
NO | PERINGKAT | NAMA LOMBA | TANGGAL PELAKSANAAN | TIM |
1. | Juara Harapan 2 | National Idea Competition Technofest UNHAS 2017 | 19-21 Januari 2017 | 1. Bagoes Wibowo (Fisika 2014) 2. Mia Isnaningrum (P. Kimia) 3. Rizal Burhanudin (P. Fisika 2013) |
2. | Juara Harapan 3 | PSPC ITS | 17-19 Februari 2017 | 1. Annisa Fatma Palupi (Pend IPA) 2. Akhmad Bagus Nuryanto (Fisika) 3. Erwan Aditya (Pend IPA) |
3. | Juara 1 | Lomba Karya Tulis Al-Qur’an MTQ UNY 2017 | 26 Februari 2017 | 1. Intania Betari Miranda (Pend Kimia) 2. Muhammad Wahyu Arif (Kimia) |
4. | Juara 3 | Musabaqoh Fahmil Qur’an MTQ UNY 2017 | 26 Februari 2017 | 1. Muhammad Wahyu Arif (Kimia) 2. Afrizal Lathiful Fadli (Fisika) |
5. | Finalis | Bpreneur Business Plan Competition 2017, Universitas Soedirman | 16 Maret 2017 | 1. Rosyid Shidiq Hidayatulloh (Kimia) 2. Herliana ratiwi (Kimia) 3. Alsa Rizki Safitri (Kimia) |
| Juara 3 | National Business Plan Competition 2017, Universitas Bangka Belitung | 3-6 Mei 2017 | 1. Alsa Rizki Safitri (Kimia) |
6. | Juara 1 | ERIC (Engineering Research and Innovation Competition) | 11 Mei 2017 | 1. Endar Crisdiyanto (Pend Matematika 2. Alsa Rizki Safitri (Kimia) 3. Masruroh (Pend Biologi) |
7. | Juara 2 | ERIC (Engineering Research and Innovation Competition) | 11 Mei 2017 | 1. Zamhariroh Marsa Fajarwati (Kimia) 2. Lina Cahyaningsih (Kimia) 3. Dinar Indah Lufita Sari (Kimia) |
8. | Juara 1 | ERIC (Engineering Research and Innovation Competition) | 11 Mei 2017 | 1. Muhammad Faqihul Imam (Fisika) 2. Rima Walhikmah (Fisika) 3. Pony Salimah Nurkhaffah (Pend Matematika) 4. Dinar Indah Lufita Sari (Kimia) |
9. | Juara 3 | ERIC (Engineering Research and Innovation Competition) | 11 Mei 2017 | 1. Hapsari Eka Wijayanti (Pend Biologi) 2. Yashinta Devi (Kimia) |
10. | Juara 3 | LITM (Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa) | 22 April 2017 | 1. Sari Rosiati Nur Khasanah (Kimia) 2. Masruroh (Pend Biologi) 3. Shilvi Woro Satiti (Kimia) 4. Afifah Sari Nurseha (Kimia) 5. Endar Crisdiyanto (Pend Matematika) |
11. | Juara Harapan 1 | UNYSEF/UNYFEST | 4-6 Mei 2017 | 1. Akhmad Bagus Nuryanto (Fisika) Fitriyani Astuti (Pend IPA) Cici Nurhidayati (Kimia) |
12. | Juara Poster terbaik | NICE OF RICE (National Conference of Research and Innovation Call for Paper) 2017, UMM | 24-26 Mei 2017 | 1. Lailatul Fitriyah (Pend Biologi) Herianto (Pend IPA) Yashinta Devi (Kimia) |
13. | Juara 1 | ERIC (Engineering Research and Innovation Competition) | 11 Mei 2017 | 1. Hestiana ( Pend IPA) Afrizal Lathiful Fadli (Fisika) Hajidah Musyayyadah (Biologi) |
14. | Juara 3 | Lomba Debat Nasional, UNP | 2-5 Maret 2017 | 1. Absari Hanifah (Biologi) Pony Salimah Nurkhaffah (Pend Matematika) |
15. | Finalis | PGSD FAIR 2017, UNIMED | 18 Mei 2017 | 1. Dani Rahmawati Hakim (Pend Biologi) Ahmi Yofaniar Pratiwi (Pend Biologi) Dyah Ayu Sekartaji (Pend Biologi) |
16. | Finalis 10 Besar | Apresiasi Gelora Pendidikan (AGP), UNS | 20-22 Mei 2017 | 1. Endar Crisdiyanto (Pend Matematika) 2. Istiqomah Nuraini (Pend Biologi) 3. Pony Salimah Nurkafah (Pend Matematika) |
17. | Gold Medal | Penang Invention, Innovation And Research Design Platform 2017 (Piid 2017) Di Universiti Teknologi Mara (Uitm) Cawangan Pulau Pinang, Malaysia | 25-26 April 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia) | 2. Titik Wulandari (Matematika) |
|
18. | Silver Medal | INTERNATIONAL INVENTION & INNOVATION COMPETITION (InIIC) SERIES 1/2017 KUALA LUMPUR, MALAYSIA | 6 Mei 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia) |
|
19. | Gold Medal | 3rdinternational Art Creativity & Engineering Exhibition (I+ACEH) 2017 di Universitas Ubudiyah Indonesia | 27-28 April 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia) | 2. Titik Wulandari (Matematika) | 3. Annisa Widyastuti (Kimia) | 4. Haryo Rohmadiyanto (Kimia) | 5. Septiana Eka(Kimia) |
|
20. | Penerima | Student Onion Grant, UNY | 24 Februari 2017 | 1. Sari Rosiati Nur K (Kimia) | 2. Putri Suryani Nur Atiqah (Kimia) | 3. Puspitaningsih (Kimia) |
|
21. | Finalis | IBBCEX UTM Malaysia | 2017 | 1. Handy Riantana (Kimia) | 2. Astuti Lestari (Kimia) |
|
Periode 2 (Juli – Desember)
NO | PERINGKAT | NAMA LOMBA | TANGGAL PELAKSANAAN | TIM |
1. | Juara II | The 1st International Malaysia-Indonesia-Thailand Symposium on Innovation and Creativity (IMIT SIC 2017) | 26 Juli – 27 Juli 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Muhammad Wahyu Arif Wibowo (Kimia 2013) 3. Hajidah Musyayyadah (Biologi 2014) 4. Sari Rosiati Nur Khasanah (Kimia 2014) 5. Titik Wulandari (Maematika 2014) |
2. | Juara III | 1st International Malaysia-Indonesia-Thailand Symposium on Innovation and Creativity (iMIT SIC 2017), Universiti Teknologi Mara Perlis Branch, Arau Campus, Malaysia | 26 Juli – 27 Juli 2017 | 1. Fenti Richa Rukmana (P.Bio 2014) 2. Ika Agustina Fitriani |
3. | Juara III | International Invention & Innovative Competition (InIIC Series 2/2017), Cameron Highlands, Malaysia | 18 November 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Hani Mayasari (Biologi 2014) |
4. | Juara II | International Invention & Innovative Competition (InIIC Series 2/2017), Cameron Highlands, Malaysia | 18 November 2017 | 1. Prihantini (Matematika 2015) |
5. | Juara I | The 4th International Young Inventors Award (IYIA) 2017, Universitas Mercu Buana, Jakarta | 22 September – 24 September 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Prisca Caesa Moneteringtyas (Kimia 2015) 3. Afifah Sari Nurseha (Kimia 2016) 4. Sanita Tyas Safiri (Kimia 2016) |
6. | Juara II | Melaka International Intellectual Exposition (MIIEX) 2017, UiTM Melaka, Malaysia | 8 November 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Afrizal Lathiful Fadli (Fisika 2014) 3. Endar Chrisdiyanto (P. Mat 2015) 4. Fajar Meirani (P. Mat 2016) |
7. | Juara I | International Innovation and Invention Competition (IIIC) 2017 Category Environment, Taipei, Taiwan | 27 November – 29 November 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Titik Wulandari (Mat 2014) 3. Anisa Putri Anggiani |
8. | Juara I | International Innovation and Invention Competition (IIIC) 2017 Category Renewable Energy, Taipei, Taiwan | 27 November – 29 November 2017 | 1. Prisca Caesa Moneteringtyas (Kimia 2015) 2. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) |
9. | Juara I | International Innovation and Invention Competition (IIIC) 2017, Taipei, Taiwan | 27 November – 29 November 2017 | 1. Intan Lisnawati (Mat 2014) 2. Titik Wulandari (Mat 2014) 3. Nana Indri Kurniastuti (Mat 2014) |
10. | Juara I | Kemah Teknik III Asia Tenggara | 6 Desember 2017 | 1. Ulfaturrona Nur Labibah (P. Fisika 2014) |
11. | Juara I | Kemah Tenik III, Batam, Kepulauan Riau | 27 Oktober – 30 Oktober 2017 | 1. Ulfaturrona Nur Labibah (P. Fisika 2014) |
12. | Finalis | Esai Competition Komferensi Siswa Sains Indonesia 2017, UGM | 27 Oktober – 28 Oktober 2017 | 1. Imam Riadi (Biologi 2016) |
13. | Juara II | Lomba Desain Kartu Lebaran, FMIPA UNY | 3 Juni-4 Juni 2017 | 1. Happy Aida Fitriana (P. Mat 2016) |
14. | Juara I | The 2nd World Innovation & Invention Forum (Indian Innovators Association and Institute Technology Bazaar Award), Foshan, Guangdong, China | 23 November – 25 November 2017 | 1. Debby Agustin (Biologi 2014) 2. Rifaldy Fajar (Matematika 2014) 3. Prihantini (Matematika 2015) 4. Lailatul Fitriyah (P. Bio 2014) |
15. | Juara I | The 2nd World Innovation & Invention (Philipine Gold Award for Invention), Foshan, Guangdong, China | 23 November – 25 November 2017 | 1. Debby Agustin (Biologi 2014) 2. Rifaldy Fajar (Matematika 2014) 3. Prihantini (Matematika 2015) 4. Lailatul Fitriyah (P. Bio 2014) |
16. | Juara I | The 2nd World Innovation & Invention (Umum (Undergraduate-Graduated), Foshan, Guangdong, China | 23 November – 25 November 2017 | 1. Debby Agustin (Biologi 2014) 2. Rifaldy Fajar (Matematika 2014) 3. Prihantini (Matematika 2015) 4. Lailatul Fitriyah (P. Bio 2014) |
17. | Juara II | International Eureka Innovation Exhibition (I-EIE 2017) category Science and Environment, UniKL Kulim Hi-Tech Park Kedah, Malaysia | 25 Juli – 27 Juli 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Laily Nissa Atul Mualifah (P. Mat 2015) |
18. | Juara I | International Eureka Innovation Exhibition (I-EIE 2017) category Renewable Energy, UniKL Kulim Hi-Tech Park Kedah, Malaysia | 25 Juli – 27 Juli 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) |
19. | Finalis I | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX 2017 | 23 Agustus – 28 Agustus 2017 | 1. Fajar Meirani (P. Mat 2016) 2. Intania Betari Miranda (P.Kim 2015) |
20. | Finalis III | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX 2017 | 23 Agustus – 28 Agustus 2017 | 1. Masruroh (P. Bio 2015) |
21. | Juara I | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX 2017 | 23 Agustus – 28 Agustus 2017 | 1. Ashma Nur Hanifah Heninda Putri |
22. | Finalis | Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional 2017, Universitas Brawijaya, Malang | 28 Juli – 4 Agustus 2017 | 1. Anggun Fitria Agung (P. Bio 2014) 2. Intania Betari Miranda (P.Kim 2015) |
23. | Juara I | Lomba Artikel dan Alat Peraga Matematika, Himatika UNY | 18 November 2017 | 1. Fajar Meirani (P. Mat 2016) |
24. | Juara II | Lomba Artikel dan Alat Peraga Matematika, Himatika UNY | 18 November 2017 | 1. Rizki Rahmawatiningsih (P Mat 2016) |
25. | Juara II | International Invention, Innovation And Design Exposition (IIDEX 2017) Category Renewable Energy, Univesiti Teknologi Mara Shah Alam Malaysia | 25 Oktober – 29 Oktober 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Muhammad Shobirin (Kimia 2014) 3. Asri Nur Innayati (Kimia 2015) 4. Carissa Ayu Susiana (Kimia 2016) 5. Titik Wulandari (Matematika 2014) |
26. | Juara II | International Invention, Innovation And Design Exposition (IIDEX 2017) Category Environment, Univesiti Teknologi Mara Shah Alam Malaysia | 25 Oktober – 29 Oktober 2017 | 1. Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014) 2. Prisca Caesa Moneteringtyas (Kimia 2015) 3. Afifah Sari Nurseha (Kimia 2016) 4. Sanita Tyas Safiri (Kimia 2016) |
27. | Juara III | Kompetisi Essay Nasional 2017, HASKA JMF FMIPA UNY | 27 Oktober 2017 | 1. Intania Betari Miranda (P.Kim 2015) |
28. | Juara II | MTQ Kabupaten Sleman | 29 Oktber – 30 November 2017 | 1. Nurul Huda (Matematika 2016) |
29. | Juara Harapan II | NARESCAMP (National Research Camp) 2017, Semarang | 2 November – 5 November 2017 | 1. Zulkaisi Dwi Pangarso (P.Fisika 2016) 2. Fitri Nur Aini (P Ipa 2016) 3. Hestiana (P. Ipa 2016) |
30. | Juara II | MTQ UNY Kategori LKTI Kandungan AL-Qur’an 2017 | 2 Desemer 2017 | 1. Intania Betari Miranda (P. Kim 2015) |
31. | Finalis | Lomba Ide Usaha 2017, Himatika UNY | 21 Oktober 2017 | 1. Zamhariroh Marsa Fajarwati (Kimia 2016) 2. Endar Chrisdiyanto (P. Mat 2015) 3. Dani Rahmawati Hakim (P. Bio 2015) |
32. | Juara III | Kejuaraan Antar Kelompok Latihan “Merpati Putih”, UAJY Yogyakarta | 30 November 2017 | 1. Fitria Ayu Sulistiani (Fisika 2013) |
33. | Finalis I | Lomba Debat Anafora UNS 2017 | 4 Nov – 5 Nov 2017 | 1. Isvi Ria Nur Afit (P Bio 2014) 2. Pony Salimah Nurkhaffah (P Mat 2014) 3. Absari Hanifah (Bio 2014) |
34. | Finalis | PIF XX 2017, Himafi FMIPA UNY | 6 Okt-7 Okt 2017 | 1. Hapsari Eka Wijayanti (P Bio 2015) |
35. | Finalis | Student Seminar & Expo 2017, IPB | 14 Okt-15 Okt 2017 | 1. Hapsari Eka Wijayanti (P Bio 2015) |
36. | Juara II | Forum Ilmiah Matematika Nasional 2017, FMIPA UNNES | 15 Okt-29 Okt 2017 | 1. Assabiq Yudhy Avanda (P Mat 2016) 2. Agustian Arifianto (P Mat 2016) |
37. | Juara Harapan II | Forum Ilmiah Matematika Universitas Negeri Semarang (FIM UNNES) | 30 Nov 2017 | 1. Muhammad Labib Hidayaturrohman (P Mat 2015) |
38. | Juara II | Borneo Scientific Fair 2017, UNTAN, Kalbar | 24 Nov – 26 Nov 2017 | 1. Febisari Siti Budisulistyani (P Kim 2016) 2. Zulkaisi Dwi Pangarso (P Fis 2016) |
39. | Juara I | Borneo Scientific Fair 2017, UNTAN, Kalbar | 24 Nov – 26 Nov 2017 | 1. Absari Hanifah (Bio 2014) |
40. | Finalis | ESSAY HASKA FMIPA UNY 2017 | 19 Oktober 2017 | 1. Endar Chrisdiyanto (P. Mat 2015) |
41. | Finalis | Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Yogyakarta dan Jawa Tengah, HIMA PKNH UNY 2017 | 11 Nov-12 Nov 2017 | 1. Absari Hanifah (Bio 2014) |
42. | Juara II | Lomba Karya Tulis Ilmiah Fisika Nasional UNPAD 2017 |
| 5 Okt – 8 Okt 2017 | 1. Absari Hanifah (Bio 2014) |
43. | Juara I | Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa Indonesia | September | 1. Rifaldy Fajar (Mat 2014) |
44. | Juara I | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX | September | 1. Ashma Nur Hanifah Heninda Putri 2. Listika Wibawaning Putri 3. Annisa Nur Hayati |
45. | Juara II | Lomba Penulisan Kreativitas Masyarakat (PKM) Tingkat Nasional | September | 1. Bagus Wibowo |
46. | Juara I | Lomba Penulisan Kreativitas Masyarakat (PKM) Tingkat Nasional | September | 1. Bagus Wibowo |
47. | Juara Harapan I | Lomba Esai Nasional Iscool (Interdisciplinary Scientific Competition For Nation Development) 2017 | September | 1. Dian Utami |
48. | Juara II | Lomba Da’I muda se provinsi DIY | September | 1. Yulisa Ratih Istiana |
49. | Juara III | Bromo Tengger Semeru Birdwatching Competition 2017 | September | 1. Rahmadiyono Widodo |
50. | Finalis | Essay Competition PENAS Sriwijaya III | September | 1. Fahra Putri Ardita |
51. | Juara III | QnS PEKAN ILMIAH TERPADU BIOLOGI XXIII | September | 1. Dyah Ayu Sekartaji |
52. | Juara I | Quick and Smart, Pekan Ilmiah Biologi Terpadu XXIII Unnes | September | 1. Mira |
53. | Juara III | Quick and Smart Pekan Ilmiah Biologi Terpadu XXIII UNNES | September | 1. Ahmi Yofaniar Pratiwi |
54. | Juara III | Wahana Jumpa Prestasi Nasional KSR Perguruan Tinggi | September | 1. Muhammad Shobirin |
55. | Juara III | Bromo Tengger Semeru Birdwatching Competition 2017 | September | 1. Ratih Dewanti |
56. | Finalis | essay lensa 2017 | September | 1. Endar Chrisdiyanto |
57. | Juara III | Lomba kaligrafi/festival kaligrafi 2017 | September | 1. Nurul Huda |
58. | Juara I | 10th International Choir Festival Grand Prix Thailand 2017 | Juli | 1. Fikri Yansyah 2. M. Andi Alwi Nopreza 3. Putranto Setyawan 4. Rosita Sari Nurahmadi 5. Asyera Aprilia Saragih |
59. | Juara I | Lomba Mural Tingkat Nasional “Toboali City on Fire (TCOF) Season 2” | Juli | 1. Aldila Putri Widiastuti |
60. | Finalis | Lomba Debat Pemerataan Kebijakan Pemerintahan | Juli | 1. Yulisa Ratih Istiana |
61. | Finalis | student seminar dan expo 2017 | Juli | 1. Endar Chrisdiyanto |
62. | Juara 1 | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX | Agustus | 1. Fajar Meirani |
63. | Juara Harapan II | Kejuaraan Nasional Catur Mahasiswa “Airlangga Chess Tournament” | Agustus | 1. Agung Dewanto Pribadi |
| Juara II | Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XIV | Agustus | 1. Andhita Wicaksono N |
64. | Juara Harapan II | Kejuaraan Nasional Catur Mahasiswa “Airlangga Chess Tournament” | Agustus | 1. Andhita Wicaksono N 2. Teduh Sukma Wijaya |
65. | Juara I | Kejuaraan Nasional Catur Mahasiswa “Airlangga Chess Tournament” 2017 | Agustus | 1. Teduh Sukma Wijaya |
66. | Finalis | Lomba Menulis Puisi dan Kisah Inspiratif | Agustus | 1. Novia Hendiyani |
67. | Peserta | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 30 tahun 2017 | Agustus | 1. Amin Sri Wahyu Ningrum |
68. | Juara III | Anugerah Iptek Kreanova Menoreh 2017 | Agustus | 1. Pony Salimah Nurkhaffah |
69. | Juara I | Anugerah Iptek Kreanova Menoreh 2017 | Agustus | 1. Pony Salimah Nurkhaffah |
70. | Juara I | Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX | November | 1. Intania Betari Miranda |
71. | Juara II | International Invention & Innovative Competition (InIIC Series 2/2017) | November | 1. Assabiq Yudhy Avanda |
72. | Juara II | ESSAY SIANIDA CEO UIN RADEN FATAH | November | 1. Dinar Indah Lufita Sari |
73. | Juara III | Kompetisi Melaka International Intellectual Exposition (MIIEx2017) | November | 1. Dinar Indah Lufita Sari |
74. | Finalis | LKTI AORTA 2017 | November | 1. Afifah Dwi Septiana |
75. | Juara I | lomba artikel dan alat peraga matematika 2017 | November | 1. Endar Chrisdiyanto |
76. | Juara III | International Invention & Innovative Competition (InIIC Series 1/2017) | November | 1. Herida Okta Pintari |
77. | Juara III | Dimas Diajeng Bantul 2017 | November | 1. Dwi Nur Rohman |
78. | Juara Harapan II | National Research Camp 2017 | November | 1. Zulkaisi Dwi Pangarso |
79. | Juara II | Kemah Teknik III Se- Asia Tenggara | November | 1. Ulfaturrona Nur Labibah |
80. | Juara Harapan I | Lomba Karya Tulis Ilmiah UNY SEFF 2017 | November | 1. Akhmad Bagus Nuryanto |
81. | Juara II | Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Borneo Scientific Fair | November | 1. Bagoes Wibowo |
82. | Juara I | Kejuaraan Softball Putra-Putri antar Perguruan Tinggi se-Indonesia | November | 1. Ana Septiani |
83. | Juara III | Internasional Invention and Innovative Competition (InIIC Series 2/2017) | November | 1. Maelani Indaswari 2. Assabiq Yudhy Avanda |
84. | Finalis | Lomba Mathematics Competition for College Student 2017 | Oktober | 1. Assabiq Yudhy Avanda |
85. | Juara II | Lomba Ide Usaha 2017 | Oktober | 1. Ayatul Marifah |
86. | Juara II | Lomba Essay Competition Nasional 2017 | Oktober | 1. Dinar Indah Lufita Sari |
87. | Juara Harapan III | Kejuaraan Karate Antar Dojo Inkai Ss-Kabupaten Sleman 2017 | Oktober | 1. Fahmay Nurdiantika |
88. | Juara I | Lomba Ide Usaha HIMATIKA Se-DIY Jateng 2017 | Oktober | 1. Yulisa Ratih Istiana |
89. | Finalis | Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam Rangka Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKI) Universitas Riau TITANIUM 22 Inspirsi Seni, Pendidikan, dan Hasil Karya. | Oktober | 1. Asri Nur Innayati |
90. | Finalis | Lomba Karya Tulis Ilmiah Pekan Ilmiah Fisika 2017 | Oktober | 1. Arnum Sari Khoirunnisa |
91. | Finalis | Lomba Esai | Oktober | 1. Yulisa Ratih Istiana |
92. | Finalis | LKTI PPIPM FAIR 2017 | Oktober | 1. Afrizal Lathiful Fadli |
93. | Juara I | Kejuaraan Karate INKAI se-Kabupaten Sleman tahun 2017 | Oktober | 1. Novia Nurul Khayati |
94. | Juara II | LKTI Physics For The Future 2017 HIfi UNPAD | Oktober | 1. Afrizal Lathiful Fadli |
95. | Finalis | Lomba Karya Tulis Ilmiah GTK UMS 2017 | Oktober | 1. Rima Walhikmah |
96. | Juara I | LOMBA IDE USAHA HIMATIKA 2017 | Oktober | 1. Ahmad Khamdani |
97. | Finalis | lomba artikel matematika 2017 | Oktober | 1. Endar Chrisdiyanto |
98. | Juara III | Kajuaraan Karate INKAI Kab Sleman 2017 | Oktober | 1. Upi Prima Santi |
99 | Juara III | Kajuaraan Karate INKAI Kab Sleman 2017 | Oktober | 1. Upi Prima Santi |
100. | Juara Harapan I | Interdisciplinary Scientific Competition for Nation Development 2017 | Oktober | 1. Dewi Fairuz Zulaikha |
101. | Juara I | Kemah Teknik III se-Asia Tenggara | Oktober | 1. Ulfaturrona Nur Labibah |
102. | Juara I | Lomba Pengibar Bendera (LPB) II | Oktober | 1. Ulfaturrona Nur Labibah |
103. | Juara II | LKTI Physics For The Future 2017 Universitas Padjajaran | Oktober | 1. Ana Fitriani |
104. | Juara II | Festival Ramadhan Ceria (FRC) 2017 | Juni | 1. Rima Walhikmah |
105. | Juara III | EPC 2017 | Juni | 1. Endar Chrisdiyanto |