
DEBAT SOSPOL 2012
Dengan semangat kepahlawanan, kami BEM FMIPA UNY mempersembahkan DEBAT SOSPOL 2012 se-DIY Ikutilah… Suara anda, suara mahasiswa adalah cermin peduli Bangsa Indonesia.
Dengan semangat kepahlawanan, kami BEM FMIPA UNY mempersembahkan DEBAT SOSPOL 2012 se-DIY Ikutilah… Suara anda, suara mahasiswa adalah cermin peduli Bangsa Indonesia.
PENGUMUMAN
PANITIA OSPEK FMIPA UNY 2012
No. Nama Prodi CP
KETUA
1 Gusnandar Yoga Utama //P. Matematika 2010 //087736401193
SEKRETARIS
2 Rawi Pramusinta //Fisika 2010 //081804136723
3 Yuli Subekti //P. Kimia 2011//
BENDAHARA
4 Fatiya Rahmani A //Biologi 2010 //085647221238
5 Rodiatul Khasanah //Matematika 2011 // 085790205186
PDD
6 Syahril Dimas Sabirin //Kimia 2010 // 081390032010
7 M. Sulthon H.P //Kimia 2011 // 089672414846
8 Hilarius Wijayadi //P. Kimia 2011 // 085727193509
9 Ramsi Widya P // Biologi 2011 // 081944453128
10 Oktiana Dwi Astuti// P.IPA 2010 // 085292585816
11 Riska Qori Dwi M P. //Biologi 2011 // 085728912696
12 Amalia Ardia // P. Kimia 2011 // 08566507121
13 Norma Eka W. // P. Matematika 2011// 083840252521
14 Rima Noviliani // P. Matematika 2011// 085222705905
(Pedagang di Pasar Tradisonal Tidak Lebih Buruk Dari Seorang PNS)
Pedagang yang setiap hari berjubel-jubel menjajakan dagangannya di pasar tradisional tidak lebih buruk dari seorang PNS. Memang secara status sosial, mereka dianggap lebih rendah dibadingkan dengan para PNS. Namun jika kita mau berpikir, pedagang justru membantu membangun ekonomi bangsa. Mereka termasuk pengusaha kecil dari sekian banyak pegusaha besar di Indonesia. Setidaknya mereka tidak menggantungkan kebutuhan hidup mereka dari gaji bulanan seperti PNS.
Perlu diketahui bahwa untuk membangun ekonomi bangsa, menjadi bangsa yang maju, menurut sosiolog David McCleiland, sedikitnya dibutuhkan minimal 2 persen wirausaha dari populasi penduduknya, atau dibutuhkan sekitar 48 wirausaha di Indonesia saat ini. Begitupun untuk menjadikan bangsa ini bangkit dari keterpurukan, dibutuhkan minimal 2 persen pengusaha. Sedangkan di negara kita jumlah pengusaha hanya mencapai 0,24 persen. Bahkan belum ada 1 persen.
“Penulis adalah pemimpin. Ia memimpin dengan ide dan pemikiran…”(Tinta Zaitun, 2009) “Menulis adalah suara nurani. ‘Azzam (tekad) yang kuat adalah kekuatan untuk terus mengumandangkannya”(Aeny Zawa, 2009)
“Tahukah kau mengapa aku sayangi kau dari siapa pun? KArena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari.”(Pramoedya Ananta Toer)
“Memang CITRA YANG SESUNGGUHNYA ADALAH KINERJA DAN PRESTASI, NAMUN KINERJA DAN PRESTASI TAKKAN MUNGKIN MENJADI CITRA TANPA PERANAN MEDIA. TANPA PERANAN MEDIA, KINERJA DAN PRESTASI LEMBAGA TAKKAN DIKETAHUI KHALAYAK LUAS.” (Hendra Sugiantoro)
(PASAR: CERMINAN EKONOMI KERAKYATAN)
Pasar. Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata “pasar”? Kumuhkah? Atau penuh dengan umpatan tawar-menawar?
Pasar, identik dengan yang namanya pasar tradisional. Pasar tradisional biasa diidentikan dengan pasar yang kumuh, kotor, berantakan dan tidak beraturan. Sebagian besar bahkan sampai meluber ke jalanan. Sebagian orang bahkan lebih memilih ke swalayan untk berjualan daripada ke pasar tradisional.
Tidak banyak orang menyadari, bahwasanya pasar merupakan kehidupan bagi banyak orang. Jika saja semua dari kita berpikir, ketika kita membeli di pasar, berapa orang yang bisa kita bantu? Berapa banyak orang yang merasa senang ketika kita disana? Ketika kita membeli di pasar, banyak pilihan yang bisa kita dapat yang tidak kalah menarik dan berkualitas ketika kita berbelanja di swalayan. Ketika kita membeli keperluan di pasar, akan banyak pedagang –yang notabene merupakan pencari nafkah di pasar- mendapat penghasilannya.
(more…)
Mengubah Dunia dengan Suara Change The World with Your Word itulah tema yang diangkat pada acara Excellent Public Speaking (EPS) (22/4) yang diselenggarakan oleh gabungan organisasi mahasiswa (ormawa) FMIPA, yaitu BEM FMIPA , Hima Fisika, Hima Matematika, Hima Kimia, Hima Biologi, UKMF Haska Jamaah Al Furqon, dan UKMF Sekrup, khususnya bidang Kaderisasi. Acara yang dihadiri oleh 155 peserta bertempat di Ruang Seminar Lantai 2 gedung FMIPA UNY. Peserta tidak hanya dari FMIPA, melainkan dari Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Bahasa dan Seni,dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Selain dari berbagai fakultas, acara ini dihadiri pula oleh mahasiswa UGM dan UIN Sunan Kalijaga. Agenda ini merupakan hal yang baru dalam sejarah keormawaan FMIPA di mana tujuh dari 11 ormawa FMIPA bersama-sama menggawangi acara EPS yang spektakular. Event ini merupakan cara ormawa FMIPA mencetak sejarahnya dengan karya kolektif. Avi Raharjo, selaku Ketua BEM FMIPA menyatakan, “Amalan atau kerja-kerja kolektif akan menimbulkan dampak yang besar.
Menulis di koran, bukan menulisi koran. Atau hanya mengisi TTS.
Menulis itu mengikat ilmu, menyampaikan ilmu, menyampaikan kebenaran, mencegah kemungkaran, dan meneguhkan keimanan. Menebar kebaikan. Ketika kita tak cukup daya untuk bersuara, menulislah. Ketika kita tak cukup lihai berbicara, menulislah. Sampaikanlah kebenaran walau satu kata.
Menulis di koran berarti berbagi dengan banyak orang. Kita tidak tahu, barangkali secuil tulisan kita dapat membawa kebermanfaatan yang besar bagi orang yang membaca tulisan kita. Barangkali pikiran yang kita tulis itu merupakan lintasan pikiran dari banyak orang. Hanya saja, bedanya adalah kita menulis, sedang mereka tak menulis.
Kita pantas berbahagia dengan menulis di koran seperti yang diungkapkan oleh Hendra Sugiantoro yang tulisannya kerap kali dimuat diberbagai surat kabar,
“Di sini, saya hanya ingin berucap bahwa kita pantas berbahagia dengan menulis di koran. Kenapa kita pantas berbahagia? Karena koran itu bacaan rakyat. Koran mendidik rakyat, alat propaganda sejak zaman kolonial. Koran dibaca presiden sampai tukang becak, dari pejabat sampai kaum mlarat.
Maka, tak ada kata lain,
Sekarang giliranmu, dan buktikan kebahagian itu.
Menulislah. Rekam jejak hidupmu dan cetak sejarahmu.
Serta saksikanlah,
ini caraku mencetak sejarahku.
Alhamdulillah…
Semakin banyak nulis…maka semakin kita dapat berbagi ilmu kepada khalayak umum.
menulis di koran, bukan menulisi koran.
Salam Pena,
# Menulis itu menyampaikan ilmu
Pertemuan Pertama Penuh Pesona
Hari itu, tertulis di kalender tahun masehi 2012: Rabu, 7 Februari 2012. Kala itu, jarum jam menunjuk pukul 15.30 waktu Indonesia barat.
Ruang Serba Guna (RSG) yang beralamat di Gelanggang Ormawa FMIPA UNY menjadi saksi sejarah atas semangat baru dari para pemuda yang bertekad membawa BEM FMIPA menjadi lebih baik kedepannya.
di RSG, berharap pertemuan dengan sesama: empat P (pertemuan pertama penuh pesona): bertemu dengan teman seperjuangan yang kelak menjadi satu barisan, bergerak bersama menuju satu harapan: BEM FMIPA 2012 yang lebih baik.
Pertemuan diawali oleh sapaan dari Riski Lazuardi selaku Sekjend BEM FMIPA 2012. Sapaan semangat dan penuh harap. Sapaan itu disambut dengan antusias oleh kata-kata perkenalan dari semua pengurus baru yang hadir. Perkenalan nama, asal, prodi, alamat, kesibukan, serta cita-cita. Suasana ceria dan penuh gelak tawa memenuhi romansa bangunan yang bernama RSG sore itu.