Indonesia, benarkah kau sedang berduka?
Jika memang benar, siapa dan apa penyebabnya?
Daerah pemilik Reog kini sedang banyak di ceritakan manusia. Sayangnya, kali ini bukan Reog ataupun tarian lainnya yang membuatnya fenomena.Adanya guncangan sebuah bencana yang membuatnya diperbincangkan warga.
Sabtu pagi 01 April 2017, Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Longsuran tanah menimbun 128 warga yang sedang memanen jahe di kebun. Sebanyak 100 orang berhasil selamat dari bencana, sedangkan 28 hilang tertimbun.Selain warga yang tertimbun, terdapat warga yang terluka terkena runtuhan bangunan.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai, bencana tersebut dipicu meningkatnya lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan, dan berkurangnya serapan air. Selain itu, juga ada faktor pertanian yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan. Oleh karena itu menurutnya perlu adanya upaya terstruktur, sistematis, dalam menangani persoalan tersebut.
Menurut Pemerintah daerah, sebelum kejadian tersebut warga sudah diingatkan untuk mengungsi dimana pada saat itu tanah telah terpantau turun 15-20 cm. Namun, dalam kondisi tersebut warga hanya mengungsi saat malam hari saja, sedangkan saat siang harinya warga kembali bekerja dikebun untuk memenuhi kebutuhannya.
Bumi ini hanyalah titipan antar generasi. Lestari atau mati tergantung bagaimana yang dititipi. Kini, bukan lagi saatnya saling menunjuk untuk disalahkan. Coba bertanya kepada diri, jangan-jangan kita sendiri yang mencegah bumi tetap lestari? Jangan-jangan kita sendiri yang membuat Indonesia terduka? Bisa jadi jawabannya iya.
http://www.antaranews.com/berita/621758/wagub-jatim-pastikan-relokasi-korban-longsor-ponorogo
Republika edisi Senin, 03 April 2017