Telah dilaksanakan Forum Konsolidasi #4 tentang Kartu Kuning di Akhir Tahun Untuk FMIPA (Fasilitas dan Kekerasan Seksual) pada hari Jumat, 24 November 2023.

Pembacaan Fasilitas di Akhir Tahun

Menurut hasil survei, 45,3% tidak menyetujui dan 28,3% kurang menyetujui bahwa ruang sidang baru di Gedung D.07 FMIPA UNY untuk tidak dipakai S1 dan ormawa karena ruang sidang tersebut diprioritaskan untuk S2 dan S3. Berikutnya, BEM KM UNY menjelaskan, saat mahasiswa ada kendala terkait fasilitas dan tarif layanan, silahkan lapor dengan data real dengan beberapa step-nya, dari lapor ke BEM Fakultas hingga BEM KM sesuai dengan peraturan yang ada. Semenjak PTNBH, perihal fasilitas kampus tidak bisa dihindarkan dan kemungkinan tahun depan ada kenaikan tarif layanan. Dari fakultas wajib mengawal hal tersebut.

Apa Saja yang Diperjuangkan?

Pada forum konsolidasi sebelumnya, dihasilkan rekomendasi untuk pengumpulan data dan pengawalan proses fasilitas jangka pendek, menengah, dan panjang. Terkait pengawalan jangka panjang, ada pembaruan Gedung Sekre Ormawa yang dilaksanakan pada tahun 2024. Ada pembangunan besar-besaran, sehingga untuk lokasi mobilitas sementara akan dipindahkan. Dalam proses berlangsungnya pembangunan fasilitas jika ada yang masih kurang bagi mahasiswa FMIPA, Doni Setyawan selaku Ketua BEM FMIPA UNY mengatakan, “Akan kita report keluhan secara kontinu. Selain itu, terkait komersialisasi pendidikan belum terdapat produk hukum lainnya. Kita sepakat dalam hal mengawal komersialisasi tersebut.”

Arinda selaku Menteri Analisis Perguruan Tinggi dan Kebijakan Kampus BEM KM UNY mengungkapkan bahwa contohnya pada FIKK seperti fasilitas yang disewakan untuk mendapatkan keuangan lebih, itu merupakan income generating terbesar dari Universitas Negeri Yogyakarta. Bahkan, penyumbang pendapatan terbesar UNY berasal dari FIKK.

Hoaks yang Mengatasnamakan Kekerasan Seksual

Pada kasus HOAKS yang menimpa salah satu staf BEM FMIPA UNY, pelaku pada kasus ini merupakan salah satu mahasiswa dari Departemen Pendidikan Biologi angkatan 2022. Himabio menerangkan bahwa pelaku sering melakukan hal aneh, tetapi tidak berekspetasi melakukan hal tersebut kepada staf BEM FMIPA UNY. Menanggapi kasus tersebut, banyak netizen tidak pro kepada pihak terfitnah. Bahkan, mahasiswa FMIPA ataupun ormawa masih ada yang mentah terhadap kecerdasan dalam menerima informasi di media sosial.

Demi menekan masalah pada kasus tersebut, UKMF Hancala menyatakan pendapat bahwa, “Kita harus tahu alasannya, apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana untuk mencegah hal serupa itu supaya tidak kembali booming dan tidak tereksplor. Bahkan kita saja tidak berani buat speak up, sehingga tidak percaya pada kasus tersebut. Dengan ini, kita bisa mencegah dan menangani, serta mencari tempat informasi valid tanpa campur tangan BEM, sehingga kita harus mempunyai wadah informasi yang jelas.” Adapun salah satu mahasiswa Depdik Matematika menyarankan untuk sistem terintegrasi cepat dapat dilakukan dan ditangani. BEM FMIPA UNY tidak dapat bergerak sendiri dalam kasus ini dan semua ormawa harus bergerak bersama secara searah.

Perlu ditekankannya pernyataan sikap sebagai berikut:

  • Memastikan fasilitas, tarif layanan, dan kekerasan seksual menjadi bagian isu utama yang amanah untuk tetap dikawal oleh kepengurusan BEM periode selanjutnya.
  • Mengutuk keras segala tindakan kekerasan seksual dan menjamin penuh untuk keberpihakan terhadap korban.
  • Mendorong birokrasi untuk mereformasi Satgas PPKS menjadi sistem yang terintegrasi, mulai dari tingkat universitas hingga menjangkau ke komite kelas.
  • Menggencarkan sosialisasi dan SOP terkait pelaporan dan penanganan kekerasan seksual di UNY.
  • Mendukung penuh proses hukum yang sedang berlangsung hingga final pembacaan putusan sidang.
  • Mengutamakan prinsip cerdas dan bijak dalam menerima informasi dari media sosial.

Simak pembahasan selengkapnya :

https://bit.ly/NotulensiKonsolidasi4