Kasus Tewasnya Taruna AKPOL, Masih Perlukah Budaya Senioritas Di Dunia Pendidikan ?

Empat belas orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Apakah ini menunjukkan para senior di dunia Pendidikan Indonesia haus akan rasa hormat?

Kamis, 18 Mei 2017 dini hari, seorang taruna Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah dilaporkan tewas. Brigadir Dua Taruna Muhammad Adam, 21 tahun, dilaporkan tewas akibat kegagalan napas yang disebabkan hantaman keras pada dadanya. Tak hanya itu , ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh lainnya. Hal ini kuat mengindikasikan taruna tingkat II ini tewas Karena dianiaya.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menetapkan 14 orang sebagai tersangka tewasnya Muhammad Adam. Yang memprihatinkan, seluruh tersangka tersebut adalah senior korban sendiri di AKPOL. Masing-masing dari mereka mempunyai peran tersendiri dalam kasus ini.

Dari  penyelidikan kepolisian, diketahui bahwa pria yang akrab disapa bahwa pria yang akrab disapa Nando ini tidak dianiaya sendirian. Siswa asal Jakarta tersebut dikumpulkan bersama teman-temannya dalam sebuah Gudang dan dianiaya bersana-sama oleh para taruna tingkat III.Namun Karena alasan tertentu, Nando kemudian dipanggil oleh seniornya dan dianiaya sendirian hingga tewas

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, para tersangka telah diberhentikan secara tidak hormay dari AKPOL melalui persidangan Dewan Akademik. Mereka juga diancam hukuman pidana 12 tahun penjara atas kasus ini.

Kasus tewasnya junior di tangan senior bukan baru pertama kali terjadi. Baru januari lalu, seorang taruna Sekolah Tinggi Imu Pelayaran Jakarta juga mengalami kasus serupa. Di bulan yang sama, kasus tewasnya mahasiswa peserta Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ikut menambah panjang daftar kelam ini. Tak hanya didunia kampus, kasus seperti ini banyak dilaporkan terjadi di jenjang SMA, meskipun belum ada kasus yang dilaporkan berujung maut. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang harus diubah di dunia Pendidikan Indonesia.

Peran senior memang sangat dibutuhkan dalam membimbing mereka yang masih baru. Namun, jangan sampai justru para senior meminta rasa hormat yang berlebih dari junior. Apalagi, jika kemudian para senior mulai menekan mental dan melakukan kekerasan fisik dari mereka. Kita harus bisa menjadi senior yang baik, tak hanya didunia perkuliahan, tapi juga didunia kerja kelak.

 

 

KTS_GSPL_3

 

#GERIMIS_BERITA

#BEM_FMIPA_UNY

#MIPA_BERSAHABAT

#DEPARTEMEN_SOSIAL_POLITIK

#GASPOLL

 

 

 

Sumber :

https://m.detik.com/news/berita/d-3505030/taruna-akpol-tewas-diduga-dianiaya-senior

 

https://m.detik.com/news/berita/d-3507019/polisi-tetapkan-14-tersangka-kasus-pembunuhan-taruna-akpol

 

https://m.detik.com/news/berita/d-3505345/jenazah-taruna-akpol-mohammad-adam-diterbangkan-ke-jakarta

 

https://duta.co/taruna-akpol-yang-tewas-dianiaya-senior-sosok-penyayang-ibu/