Calon wakil rakyat idealnya dari rakyat dan untuk rakyat ?!
Calon Wakil Rakyat, Idealnya
dari dan untuk Rakyat
Pemilu Umum (Pemilu), suatu ajang yang akan kembali menjadi trend topik di dunia politik. Bagaimana tidak, pemilu merupakan suatu gerbang menjadi Winnable Candidite. Sejatinya, bukanlah pemimpin yang membawa nama partai, akan tetapi pemimpin yang membawa nama rakyat.
Dalam pesta menjelang pemilu, berbagai terobosan dimainkan oleh partai politik untuk memenangkan calon yang siap diusung menjadi kandidat wakil rakyat. Misalnya, Money Politic. Politik uang ini, mungkin tidak asing lagi di tengah masyarakat dan sudah menjadi rahasia umum. Dan melalui politik inilah calon wakil menjadi publik pigure yang menang popularitas. Permainan itu didukung karena memang umumnya calon wakil rakyat notabene dari kalangan – kalangan yang ber-duit. Seolah – olah tanpa uang, tanpa suara. Hal yang sangat memperihatinkan. Bagaimana hak memilih bebas untuk menentukan pilhan ‘terpaksa’ dibeli dengan materi. Jika ini yang terjadi maka asas ‘bebas’ berdasarkan Ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 tentang pemilihan umum belum terealisasi. Karena dalam asas ini setiap warga negara berhak memilih bebas tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Sehingga dapat menjalankan haknya sesuai dengan hati nurani.