Oh Presiden, Kaulah Harapanku

Bangsa ini bisa menjadi lebih maju karenamu

Kau bisa melakukan segala sesuatu dengan kuasamu

Tetapi satu hal yang kuinginkan

Aku butuh kau untuk melakukan perubahan

Aku butuh kau untuk menjadi pembeda dari yang lain

Dan aku butuh kau menjadi imam bagi bangsa Indonesia ini

Bukan janji-janji di bibir saja yang bisa kau lakukan

Kerja nyata dengan penuh kesungguhan

Itulah yang kami harapkan

Harapan agar bangsa ini bisa menjadi lebih maju

Amanah menjadi pertanggung jawabanmu terhadap Tuhan

Bukan kekuasaan yang tak ada arti

Tetapi kekuasaan yang bermakna

Ingatlah bahwa mata, telinga, dan hati menjadi saksi di hadapan Tuhan kelak

Maka berbenahlah

Utamakanlah moral sebelum kekuasaan diraih

Majulah bangsa Indonesia

Tanah airku..

 

By: Viontikasmart

Pendidikan IPA 2013

Sekolah Menulis 2014

Kitalah Si Pemilih Itu

Kitalah Si Pemilih Itu

KITA

Tahun ini adalah tahun 2014, tentu saja. Apa yang istimewa? Mungkin tahun ini menjadi tahun sibuknya masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, jika tahun ini saja terdapat dua pesta besar yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan dimana-mana. Benar, tahun ini adalah tahun pesta sepak bola dunia yang sedang berlangsung di Negeri Samba sana. Namun, jangan lupakan bahwa sekarang juga menjadi tahun pesta demokrasinya rakyat Indonesia, pemilu, yang katanya menjadi pesta demokrasi bagi kita warga Indonesia. Masyarakat dunia di luar sana mungkin banyak yang sedang sibuk mendukung tim kebanggaannya di turnamen akbar empat tahunan itu, tak menutup kemungkinan bahwa kita salah satu di antara mereka, tapi bagi kita, warga negara Indonesia, ada hal yang menarik selain itu.

Kita akan menentukan pemimpin baru kita, yah orang yang akan mengatur keberlangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia lima tahun ke depan. Dan pastinya kalian semua telah mengetahui siapa bakal calon pemimpin kelak kita tanpa saya menyebutkan siapa.Kita sebagai mahasiswa dalam istilah agent of change, agent of social control, and iron stock secara nyata menunjukkan tugas historis kita sebagai agen yang mewakili masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial yang lebih baik, serta sebagai calon penerus generasi kepemimpinan bangsa di masa mendatang. Masih ingatkah kita bahwa gerakan mahasiswalah yang telah mengantarkan bangsa Indonesia ke dalam kehidupan reformasi yang sampai sekarang masih kita rasakan sampai saat ini. Mahasiswa sebagai kalangan akademisi seharusnya menjadi pelopor pemilih yang cerdas agar pemerintahan benar-benar menjalankan negara sesuai apa yang memang seharusnya dijalankan. Mahasiswa dan segenap rakyat Indonesia harus menggunakan kedaulatan diri mereka untuk memilih wakil di pemerintahan secara bijaksana.

Setiap warga negara tentunya secara bebas menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Mahasiswa sebagai kelompok intelektual yang penuh idealisme haruslah membuka pandangan baru mengenai sosok pemimpin yang benar-benar layak untuk memimpin negara ini. Terdapat hal teknis yang bisa dilakukan mahasiswa untuk memastikan pemilu berlangsung sesuai harapan, antara lain menjadi bagian dari tim pengawas, panitia penyelenggara, kampanye pemilih cerdas, ataupun mendukung kandidat tertentu. Mahasiswa sebagai pilar penegak demokrasi yang juga bagian dari pemilih dan memiliki intelektual tinggi mudah untuk mempengaruhi masyarakat banyak. Seharusnya mahasiswa dapat memberikan pemahaman demokrasi kepada masyarakat melalui sebuah proses yang dinamakan pemilu.

Saat ini rasa idealisme seorang mahasiswa sedang ditantang. Kita harus menjadi pemilih yang cerdas. Dan istilah menjadi pemilih yang cerdas tersebut masih menjadi pertanyaan. Bagaimanakah seorang pemilih yang cerdas itu? Untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Memilih dengan cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti kita memilih dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dan lain-lain. Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya dan keterampilan profesional yang dimilikinya. Yah, tentu saja kita harus rasional dalam memilih sosok pemimpin yang ideal yang akan mengabdi kepada mayarakat dan dapat melayani kebutuhan rakyat itlah yang kita butuhkan.

Apakah kalian akan menjadi pemilih yang cerdas?

Itu semua tergantung diri kalian sendiri

Ririh Ratiwi/ 13302241069

Pendidikan Fisika C 2013

Sekolah Menulis 2014

Sister Campus-Some Stories about Malaysia

Sister Campus-Some Stories about Malaysia

INTERNATIONAL CHEMISTRY EDUCATION

1st-12th OF MAY 2014

 

In the name of Allah, The Most Most Merciful. This is really a great journey for us ( International Class of Chemistry Education Gracious, 2011) that is able to get a chance to go abroad. The most important thing is that we have to get the advantages, knowledge, and be a beneficial peopleThis is our story. Let us remember!

Our arriving-May 1st 2014

This was a good flight although there was a matter in airplane cause of the rather bad weather. We arrived in LCCT, Selangor at 9 p.m. Some college students of Putra Malaysia University picked us up and accompanied up. There are some differences in language among us, but we can still use English in communication. We lived in Guest House-International.

Lovable day-May 2nd 2014

The second day in Malaysia is Friday. We went to EMKAY Gallery. This is a gallery of a good businessman in Malaysia. This place thought us about education, socialism, religion, business, hard work, and happiness that can be reached by a very good knowledge. After that, some boys of our class went to UPM Mosque for praying Jumat.

At 2 p.m. we did a laboratory trip. We saw some sophisticated instruments, like FTIR, NMR, AAS, spectrophotometer UV-VIS, we also saw the liquid phase of Nitrogen with the gas. Then we used ringgit machine for getting beverages. We thought Malaysia is really a hot area, yes, hotter than Indonesia. So we really needed umbrella, beverage, fan, or air conditioner everyday.

The third day-May 3rd 2014

An amazing cycling was done by us. We went to BUKIT EXPO, a place for game and sports. We went there for 30-60 minutes. We did some outbound games there. Some checkpoints were available and we had to solve some problems there. From these games, we got some moral value in friendship, cooperation, hard work, and creativity.

In the evening, we got a lecturing about SIMBIOSIS ALAM DAN MANUSIA-SIMFONI ALAM by a Professor Madya from Pantai Timur, Malaysia. He said about what we must do as a scientist, when there is the problems in this nature, that there is not the character building again in scientists’ hearts.

Wonderful Kuala Lumpur- the fourth day in Malaysia was spent in Kuala Lumpur. First, we went by UPM’s bus to BTS. Then, we took the train for Bandaraya. Next, we arrived at SOGO and India’s markets. We bought some chocolates for Indonesians. Then we took train again from Masjid Jamek to Pasar Seni. We had lunch there. Then we had Sungai Wang as the place in shopping. After that, we went to Kuala Lumpur Convention Center to see Petronas Tower (the twin tower that is really well-known in Malaysia). We saw the twin tower in the evening. Really beautiful view. We hoped we can be there again.

Because I am happy-lecturing-opening ceremony-library!!-May 5th 2014Picture1

At 8 a.m. we got the lecturing about solid state by Mr. Tan Karban, a Chinese Doctor as the lecturer in UPM. The classroom is very nice. We joined in the 6th semester class. We have had the lecturing about that in 3rd semester in State University of Yogyakarta. Then there was the opening ceremony by the dean of Science Faculty, Prof. Dr. Zainal Abidin bin Thalib. He explained that UPM is the university that is build first as a farming university. The faculty of science consists of Mathematics, Biology, Physics. And Chemistry. UPM has been 41 years of excellence. At 12 p.m we got lunch. Then we went to the library. The library’s name is Perpustakaan Sultan Abdul Samad. We could check in on www.lib.upm.edu.my. We watched the video of the library well. We went around there. The facilities are good enough with a comfortable place around it. There are more than 700.000 collections here. There are two parts of library, A is for the undergraduate, the second one, B is for the graduates and there were so many foreign students there. After that, we went to LADANG UPM to see the cows, the process of milking in cows, we also saw the horses that are kept well there. Some of them are private owning. We also feed some oxen. Then the day rained beautifully.

Museum?- 6th of May 2014

We got the lecturing about kinetic chemistry from a Bangladesh named Dr. Mohammad Syaiful Islam . He explained about the adsorption. We have some important words here: pores, BET equation, Langmuir equation, adsorption, absorption, adsorbent, adsorbate, isotherm, International Union of Pure and Applied Chemistry, surface, and some types of pores. Then at 10 a.m. we got polymer. Actually, we entered to industrial chemistry class with a beautiful Malay lecturer. At 12 a.m. we went to kolej (guest house) to take a rest with some Malaysians. We chat about artists, region, language, journey, and vocation in Indonesia and Malaysia. We got a brain storming. At 2 p.m. we went to Muzeum Warisan Melayu , there were the stories about Malaysia. This museum is owned by UPM too. We too some pictures in front of the typical house from Perak and Negeri Sembilan. The we spent out time in the rector office. Then we went to Fakulti Pengajian Pendidikan, we met Mr. Ramli bin Basri . he explained about the education in Malaysia. There is the difference between Indonesia and Malaysia on education program that in Malaysia there is matriculation. This program is held after senior high school, as pre-university program. At 8 p.m. we watched a movie that was acted by the students of UPM. This was the annual event that was held by them.

7th of May 2014- museum, again?

At 10 a.m. we took a lecturing of laboratory work, we are proud of Indonesians that had been done that labwork in Indonesia, it is about distillation. We will synthesis aldol benzene. Then at 2 p.m. we went to Medicine Faculty. The name is Fakulti Perubatan dan sains Kesihatan UPM- there is museum of health. There are some organs of human and we were free to ask everything. At 4 p.m. we went to fakulti perubatan vetariner (animal science), there were the museum of animal there. At 8 p.m. we studied about astronomy with a lecturer named Mr. Zaidan. We could not see the stars using telescope because the weather is not good. We only know from software stellarium. We could see the prediction of stars points.

8th of May 2014-study hard!

Vocation Intervention Program is held by FASSA (persatuan pelajar Fakulti Saintis. We got the brain storming with FASSA and kelab (himpunan mahasiswa). There were a lecturing from Dr. Mohammad Rezal Kamil Arifin Zwedan from Mathematics Department , the matter is about Saintis Permata Dunia. He explained about the scientist that must be a great man. Then there were also the matter about attitude from Professor Mohammad Ismail from Biology Department. At 2 p.m. we got the lecturing from Professor Kristian Handoyo Sugiyarto about the misconception of quantum number of senior high school in Yogyakarta. At 4 p.m. we went to bioscience laboratory , we saw it as the research place and we saw the sophisticated biochemistry instruments. At 8 p.m. we do some choirs for culture night, we would sing Indonesia Raya. Hymne UNY, and Mars UNY, and a dance named Golek Dance that would be presented by Manda, Nurul, Metry, and Yaya.

8th of May 2014-Putrajaya!

At 8 a.m. we went to Agency Nuclear of Malaysia. We saw the process of food sterilization using nuclear radiation and electricity.

Then at 12 we saw Putrajaya International Convention Center, the place that is usually used for international conference in Malaysia. From this place we could see Putrajaya City well the town was really nice. The view was so amazing.

After that we went to Masjid Besi, or the real name is TuankuMizan Zainal Abidin Mosque for praying Jumat or Zuhur. Next we went to Alamanda Mall , we saw Siti Nurhaliza, there. At 6 p.m we went to Pasar Sore and Putrajaya Mosque. Next at 9 p.m. we took the pictures near the Putrajaya bridge.

10th of May 2014- science on the road, I love you!

At 10 a.m we went to beryl’s, a chocolate factory and shop. Next, at 12 we went to physics laboratory to do some experiments about physics that is related to chemistry. We talked about hydrogen bond, solid-liquid, and kinetic energy. At 13 we went to chemistry laboratory, we did some experiments about the carbonated beverages with menthol candy that could give explosion, the reaction to get AlCl3 , and a magic life of chemistry. Then we went to biology site, we watched a movie about biology. Then we went to biology museum in UPM, the garden, and we saw some animals that had been using ethanol. At 5 p.m. we did choir again. At 7 p.m there was the closing ceremony – the cultural dance-named Golek dance was showed by UNY’s college students. This occasion was started with a speech from Ms. Solekha, a FASSA, then there was a speech from Azhar, as the representative student from Indonesia, next, there was Malaysian dance by some men, next, there was Golek dance. Before that, there were Negaraku song, Putra Gemilang song, Indonesia Raya, Mars UNY, and Hymne UNY. Then, we had dinner , took the pictures, some selfie, and gave the gift each other.

11th of May-    Welcome to Malacca! Museum, again????

Actually we saw Famoza City, the main building there, then we saw the histories of Islam in Malacca. Then we saw Taming Sari Tower. Taming Sari was the weapon of Hang Tuah (a Malaysian warrior). Then we entered Medan Samudera, a market like Beringharjo in Jogjakarta. Then we went to Selat Malaka Mosque. It was located really near with Selat Malaka. Then we saw Museum Kapal, Kincir Air, Dataran Pahlawan, Muzium Maritim. And finally, we closed the day with Jonker Walk. A night market with Chinese sellers. Then we packed the luggages.

12th of May 2014- go home? really?

We went to the new airport in Malaysia, so we did not use LCCT again, but we used Kuala Lumpur International Airport 2 in Kuala Lumpur. At 1 p.m. we check in. at 3 p.m. the airplane took us off. Although there were some problems in luggages, but we were very happy. We hope we can see the real life here. We can get the knowledge, the cooperation, the advantages, the beautiful journey, and the meeting again with them, University Putra Malaysia.

Picture2                                                                             Berkayuh basikal dengan anak- anak UPM di bukit expo

 

Picture3                                                                         INTERNATIONAL CHEMISTRY EDUCATION

 

by: Ana

Wujud Peduli Mahasiswa pada Kampus Tercinta

Wujud Peduli Mahasiswa pada Kampus Tercinta

Ingatkah kalian saat dimana berjuta butiran debu menerpa langit Jogja?

          Hari Minggu 16 Februari 2014 yang lalu, mahasiswa FMIPA UNY dikejutkan dengan pengumuman dari Rektor UNY yang menyatakan bahwa kegiatan akademik pada hari Senin,17 Februari 2014 ditiadakan dan diganti dengan kerja bakti membersihkan lingkungan. Kerja bakti ini dimaksudnya untuk membersihkan kampus UNY dari abu Gunung Kelud (abu Gunung Kelud terbawa sampai Yogyakarta lho) yang mengotori seluruh areal kampus dan membuat polusi dimana-mana. Dengan adanya abu dari Gunung Kelud, otomatis membuat areal kampus menjadi kotor dan menjadikan suasana tidak nyaman untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Kerja bakti inilah salah satu solusi untuk menjadikan kampus tempat belajar yang bersih dan nyaman sekaligus mempererat keakraban.

1932183_701804206509372_1049256005_n

           Sebenarnya pukul 07.00 kerja bakti seharusnya sudah dimulai, namun ketika sekitar pukul 07.15 kampus masih sepi. Baru sekitar pukul 08.30 kampus mulai ramai dengan cukup banyak mahasiswa yang datang. Menariknya para mahasiswa tersebut terlihat semangat sekali membersihkan kampus, mereka membawa sendiri peralatan kebersihan seperti cangkul, sapu, kain lap, ember bahkan sampai ada yang membawa makanan satu kardus lho :P.

“Kita bukan hanya bersama belajar saat suasana kampus terasa nyaman, tetapi kita juga harus bersama-sama untuk membuat kampus kita menjadi nyaman, ya kerja bakti inilah” kata desita salah seorang mahasiswa yang ikut melakukan kerja bakti.

1937917_701804199842706_1956425072_n

          Apa yang dikatakan Desita juga disepakati oleh Fika, mahasiswa lainya. “ Seru lho ikut kerja bakti, walapun capek tetapi melihat kampus jadi bersih seneng juga, “kata Fika. Ini membuktikan bahwa mahasiswa FMIPA UNY merupakan mahasiswa yang mempunyai rasa cinta dan peduli yang tinggi terhadap kampus UNY khususnya kampus FMIPA UNY. Saya cukup terharu melihat banyaknya teman-teman mahasiswa yang datang melakukan kerja bakti membersihkan kampus ini, terlepas dari diwajibkan atau enggak mereka rela meluangkan waktu mereka demi melihat kampus menjadi bersih. 😀 😀1964497_701804203176039_645893123_n

^Opi^

Sketsa Politik Dalam Bingkai Matematik

Sketsa Politik Dalam Bingkai Matematik

SKETSA POLITIK DALAM BINGKAI MATEMATIK

oleh Mohamad Aziz Ali

       Walaupun matematika merupakan ilmu pasti, sedangkan politik dan kekuasaan penuh dengan  ketidakpastian, tetapi ada beberapa titik temu antara keduanya. Menarik bila kedua entitas keilmuan ini disandingkan, terlebih dunia politik kian menjadi sorotan dalam dinamika kehidupan bernegara belakangan ini. Namun ada yang mesti diperhatikan ketika berbicara soal politik, yaitu stereotype politik yang negatif. Kondisi ini menyebabkan dunia politik cenderung dihindari,, menjelma menjadi alergi bagi sebagian orang. Erat kaitannya dengan kepemimpinan, namun sering kali dinodai kambing hitam nafsu meraih kekuasaan.

        Idealnya stereotype politik yang negatif tidak menjadi tren yang terus berkembang, karena tentu akan berdampak kurang sehat bagi demokrasi bangsa ini, karena politik sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan. Selama ini, banyak terjadi kekeliruan pemahaman tentang arti kepemimpinan, apalagi ketika sudah dikaitkan dengan kata sakral “politik”. Banyak orang mengartikannya sebagai kedudukan atau posisi yang tinggi saja. Sehingga, posisi pemimpin diincar demi mendapatkan kedudukan tinggi dalam suatu kelompok atau lembaga. Kalau sudah begini, akan menjadi tren negatif ketika nanti yang terjadi adalah orang-orang yang ingin memimpin dikuasai oleh hasrat berkuasa bukan  niat pengabdian.

        Kembali pada titik temu yang disinggung diawal tulisan, politik yang kian negatif ingin dikaitkan dengan matematika. Lantas mengapa matematika? Bukankah cenderung akan menambah keruh stereotype politik dan tentunya menambah angker stereotype matematika yang memang dikenal sebagai ilmu sulit? Disini poin menariknya. Mengapa tidak kita coba ber-intermezo perihal sketsa dunia politik dalam bingkai matematik? Bukankah matematik memuat kaidah-kaidah unik yang mampu menghadirkan nuansa objektivitas dan kreativitas guna membuat stereotype dunia politik menjadi lebih baik? Mari kita analisis dan sintesis keduanya; men-sketsa kan politik dalam bingkai matematik!

(more…)

ENERGI TANPA ESENSI : KEDAULATAN YANG TERPENJARA POLITIK

ENERGI TANPA ESENSI : KEDAULATAN YANG TERPENJARA POLITIK

            ENERGI TANPA ESENSI : KEDAULATAN YANG TERPENJARA POLITIK

oleh Muhammad Aziz Ali

(sekjend BEM FMIPA 2013)

Alternative-Energy1-1024x1024

             Bagi sebuah negara, tidak ada peradaban modern tanpa denyut energi dan tak ada negara maju tanpa energi. Tak ada dinamika aktivitas ekonomi baik mikro maupun makro tanpa energi, dan tak ada nafas industri tanpa suplai energi. Energi menjadi harga mati, tak bisa ditawar lagi. Energi menjadi berkah di suatu negara ketika ia berlimpah. Energi menjadi modal peradaban, kemajuan, kemapanan suatu negara. Namun jika energi suatu negara dikuasai negara lain, maka negara tidak mempunyai kedaulatan. Baik di mata rakyat, maupun di kancah internasional. Energi yang tanpa esensi.

            Berbicara tentang problem kedaulatan energi di negeri ini sejatinya diakibatkan oleh rusaknya sistem yang digunakan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan energi baik dari sektor primer (BBM & Gas) maupun sekunder (PLN). Salah satu penyebabnya ialah diterapkannya UU 22/2001 tentang minyak dan gas bumi (MIGAS) yang sangat liberal. Pemerintah, melalui UU ini, lepas tanggung jawab dalam pengelolaan MIGAS. Mengapa MIGAS menjadi fokus? Karena MIGAS dari abad 20 hingga abad 21 ini, masih menjadi primadona  serta menjadi hulu dari berbagai energi yang menjadi mangsa politik di negeri ini.

(more…)