Warta Pengabdian Masyarakat: Relawan Belajar MIPA (RBM)

Warta Pengabdian Masyarakat: Relawan Belajar MIPA (RBM)

Rangkaian penutupan kegiatan Relawan Belajar MIPA (RBM)#2 2021 secara daring lewat Zoom Meeting pada Sabtu (4/12) kemarin resmi menutup program RBM#2 2021 ini. Penutupan kegiatan berlangsung seru dan haru karena penampilan video ucapan terimakasih untuk tentor dari siswa RBM dan perwakilan BEM FMIPA UNY 2021.
RBM (Relawan Belajar MIPA) merupakan program yang diinisiasi oleh departemen pengabdian masyarakat BEM FMIPA UNY yang bertujuan untuk membantu siswa/i SD hingga SMA sederajat yang mengalami kesulitan belajar selama masa pandemi melalui pengadaan konsultasi mengenai tugas atau materi yang kurang dipahami via Whatsapp. Untuk mata pelajaran yang ditawarkan yaitu ada Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, IPA, dan Bahasa Inggris.

RBM#2 2021 kali ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan dari bulan September-Desember dan telah menjangkau partisipasi sebanyak 37 tentor yang merupakan mahasiswa aktif FMIPA UNY dan kurang lebih 500 siswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Siswa RBM mengaku merasa sangat terbantu dalam kegiatan belajarnya berkat adanya program ini. “Merasa senang dan bersyukur karena bisa tergabung dalam grup RBM Kimia kelas 11, melalui grup tersebut saya menjadi terbantu dalam menyelesaikan soal-soal yang sulit. Disini juga ada kakak-kakak tentor yang baik, ramah, dan super keren. Banyak banget ilmu yang bisa didapatkan dan saya merasa tidak rugi pernah tergabung dalam grup RBM. Terimakasih banyak kepada kakak-kakak tentor, semoga RBM dapat berlanjut terus ke depannya.” ujar Radian Elok, salah satu siswa RBM dari SMAN 1 Pakem.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Ariefathul sebagai salah satu siswa RBM, “Terimakasih sebesar-besarnya kepada kakak-kakak tentor RBM yang selama satu semester sudah membantu saya dan teman lain dalam kesulitan belajar dengan sabar dan asik. Semoga ilmunya bermanfaat dan sukses terus untuk kakak-kakak tentor semuanya. See you.’” ujarnya.

Gerakan Menanam Pohon FMIPA UNY Science Talk #3

Gerakan Menanam Pohon FMIPA UNY Science Talk #3

Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY menyelenggarakan kegiatan follow up dari acara Science Talk #3 yaitu Gerakan Menanam Pohon pada hari Minggu, 28 November 2021. Science Talk #3 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pohon Internasional dan Hari Menanam Pohon Nasional. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari mahasiswa, hingga masyarakat umum. Selain itu, acara ini diselenggarakan sebagai wadah yang ditunjukan sebagai sarana edukasi dan ajakan Mahasiswa FMIPA UNY dan masyarakat umum mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran dalam Menanam pohon. Acara ini diawali dengan sambutan-sambutan, dimulai dari ketua panitia, Wakil BEM FMIPA UNY 2021, Ibu Carik Kalitirto dan Bapak Dukuh Tanjungtirto. Kegiatan Gerakan Menanam Pohon Science Talk #3 ini dihadiri oleh kurang lebih 70 peserta secara offline yang diadakan di Pesiraman Opak Tanjungtirto, Tanjung, Kalitirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.

Science Talk #3 kali ini mengusung tema “Let’s Plant a Tree Today, to Get Million Benefits One Day!”. Dalam sambutan Ketua Panitia Science Talk #3, Saudari Razita F Amiza, menyampaikan alasan mengangkat tema kali ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menanam pohon dan sarana edukasi serta ajakan kepada masyarakat untuk menanam pohon hari ini, karena hal tersebut akan memberikan sejuta manfaat di kemudian hari. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran serta kepedulian akan pentingnya keberadaan pohon di sekitar kita. Acara selanjutnya sambutan dari Ibu Carik Kalitirto, dimana dalam sambutannya beliau mengatakan pentingnya penanaman pohon dan mengajak mahasiswa dan masyarakat sekitar, dalam menjaga keseimbangan ekologis, meningkatkan mutu kualitas lingkungan dalam hal mitigasi bencana alam diantaranya banjir. Selanjutnya agenda penyerahan bibit pohon Ibu Carik Kalitirto dan Dukuh Tanjungtirto (secara simbolis) dan diteruskan dengan acara penanaman pohon penghijauan dari jenis pucuk merah sebagai penanda dimulainya acara penanaman pohon. 

Setelah diadakan penanda dimulai acara dilakukanlah briefing penanaman pohon oleh Pak Yuswono selaku Ketua Tim Pengelola Pesiraman Opak Tanjungtirto. Selanjutnya diadakan Gerakan Menanam Pohon Bersama di area Pesiraman Opak Tanjungtirto. Bibit pohon yang ditanam di antaranya terdapat Sirsak, Borneo, Pucuk Merah, Mahoni, Sengon, dan Vetiver. Peserta sangat antusias mengikuti Gerakan Menanam Pohon ini, karena peserta jadi lebih tahu bagaimana cara menanam pohon yang baik dan benar , serta jadi lebih tahu tentang pohon-pohon yang ditanam. 

Berita Acara: Science Talk #2

Berita Acara: Science Talk #2

Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY menyelenggarakan acara Science Talk #2 pada hari Selasa, 10 Agustus 2021. Science Talk #2 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari mahasiswa, dosen, masyarakat umum, hingga pegawai pemerintahan. Selain itu, acara ini diselenggarakan sebagai wadah diskusi untuk membahas berbagai persoalan tentang konservasi alam di Indonesia, dengan adanya diskusi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Mahasiswa FMIPA UNY dan masyarakat umum mengenai dampak kegiatan manusia (terutama oleh kaum milenial) serta peranannya terhadap konservasi alam di Indonesia. Acara ini diawali dengan sambutan-sambutan, dimulai dari ketua panitia, Ketua BEM FMIPA UNY 2021, dan  Bapak Dr. Ali Mahmudi (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA UNY). Science Talk #2 ini dihadiri oleh kurang lebih 225 peserta melalui platform Zoom Meeting mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.

Science Talk #2 kali ini mengusung tema “Millenials Action to Save Conservation”. Dalam sambutan Ketua Panitia Science Talk #2, Saudari Geandra Ardiyudhi Yudhanta, menyampaikan alasan mengangkat tema kali ini adalah adanya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, memaksa manusia untuk memanfaatkan alam secara berlebihan, salah satunya terhadap konservasi alam, sehingga diperlukan aksi manusia (terutama kaum milenial) untuk terus menjaga konservasi alam demi keberlangsungan makhluk hidup. Acara ini menghadirkan satu pemateri yakni Bapak Sugeng Wachyono, S.T. (Kepala Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA LH Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan acara dipandu oleh Saudari Razita F Amiza (Staff Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY 2021). Diskusi berjalan baik karena peserta sangat antusias dalam mengikuti Science Talk #2 sehingga banyak pertanyaan yang masuk, selain itu peserta juga menanggapi pertanyaan dari peserta lain.

Pada sesi penyampaian materi, Bapak Sugeng Wachyono, S.T. menyampaikan bahwa generasi yang mendominasi saat ini yaitu generasi Y dan Z merupakan generasi yang ingin menggapai semua yang ada karena pesatnya perkembangan industri 4.0. Generasi tersebut berada pada era yang serba digital, dan cenderung lebih cepat dalam belajar. Akan tetapi, generasi tersebut biasanya hanya berfokus pada hilir yaitu pada akibat yang ditimbulkan dalam hal ini melalui pengendalian bukan tertuju pada hulu yang merupakan sebab terjadinya kerusakan lingkungan. Generasi sebelumnya seperti generasi X tentunya juga tetap perlu berkontribusi dengan cara berkompromi dalam berkonservasi menyelamatkan lingkungan.

Beliau juga mengatakan bahwa kita dapat melihat gambaran kehidupan seperti layaknya dalam wayang. Terdapat tuhan, hutan, dan hantu. Artinya, kita sebagai manusia tentunya harus bertaqwa kepada Tuhan, Hantu yang senantiasa berdampingan, dan Hutan atau alam sebagai sumber yang menjadikan kehidupan sebenarnya. Karena filosofi tersebut, generasi milenial sekarang perlu memperhatikan kembali peran mereka untuk lingkungan. Generasi muda tersebut ingin berperan langsung tetapi perlu tetap disesuaikan dengan daya tampung dan daya dukung dari lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini terdapat dua peran yang dapat dilakukan, yaitu peran dalam pengambil kebijakan dan peran dalam bidang teknis. Maksud dari peran tersebut yaitu generasi milenial dapat membantu mengawal pembuatan kebijakan tentang lingkungan mulai dari tingkat dasar seperti RPP LHD desa. Sedangkan peran dalam bidang teknis, yaitu melalui pelaksanaan dalam pembangunan lingkungan. Tidak perlu menunggu untuk sesuatu yang besar, pelestarian lingkungan dapat dimulai melalui hal-hal kecil (Gea/PDL).

 

 

Dokumentasi:

 

Berita Acara: WORKSHOP KEWIRAUSAHAAN BATCH 2

Biro Kewirausahaan BEM FMIPA UNY menyelenggarakan Workshop Kewirasuhaan Batch  2 pada hari Sabtu, 5 Juni 2021. Workshop ini merupakan kegiatan lanjutan dari Workshop Kewirausahaan Batch 1. Workshop ini diselenggarakan untuk anggota BEM FMIPA UNY 2021 guna meningkatkan wawasan anggota dalam bidang wirusaha terutama dalam Digital Marketing. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 40 mahasiswa/i dari anggota BEM FMIPA UNY 2021 melalui platform zoom meeting.

 

Workshop Kewirasuhaan Batch  2 kali ini mengusung tema “Build your Business: Digital Marketing and Product Visualization”. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat merealisasikan keinginan untuk mendirikan usaha serta dapat memulai usahnya dengan baik dan benar. Dalam kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yakni Weliyan Tanoyo (penulis buku Juragan Marketplace Reborn, founder Digital Jasa  Optimasi Marketplace, founder Kursus Online Marketplace Garis Tengah dan founder took obat herbal online SoWelShop) dan Azi Wansaka (CEO Konten Academy). Pemateri yang hebat membuat antusias peserta semakin bertambah terlihat  pada banyaknya pertanyaan yang diajukan.

 

Pemateri pertama adalah Weliyan Tanoyo, menyampaikan mengenai cara Building Brand With Digital Marketing. Beliau menyampaikan untuk memulai sebuah bisnis tidak harus memiliki brand sendiri, bisa dengan menjadi reseller, dropshiper dari brand milik orang lain. Dengan pemasaran yang tepat maka brand tersebut akan banyak dikenal orang. Permasaran dapat dilakukan dengan cara organik (geratis) yaitu dengan membuat konten yang bagus dan menarik dan juga bisa dengan melakukan iklan berbayar. Namun pemasaran menggunakan iklan berbayar memerlukan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam beriklan. Kita harus dapat memilih plat form marketing yang bagus dan efektif untuk mengiklankan produk kita. Sehingga kita harus melakukan analisis pasar terlebih dahulu untuk menyesuaikan produk yang kita jual dan membuat iklan/konten yang menarik untuk produk kita.

 

Pada pemateri kedua, Azi Wansaka menyampaikan mengenai advertising for media sosial. Beliau menyampaikan bahwa pengguna media sosial sangatlah banyak. Diurutan pertama adalah youtube kemuadian disusul whatsapp, instagram, facebook, masanger dll. Dan owner dari sosial media tersebut adalah perusahaan yang sama, seperti whatsapp, instagram, facebook, dan masanger merupakan sosial media milik facebook. Sehingga untuk beriklan lebih disarankan dengan facebook ads. Untuk mengiklankan produk kita harus dapat siapa saingannya dan apa saja kontennya. Konten iklan dapat berupa gambar atau video. Saat ini untuk membuat konten iklan sudah sangat mudah, contohnya melalui canva, tiktok dll. Untuk mengecek konten apa saja yang telah dibuat oleh saingan kita, kita dapat mengecek pada facebook galeri iklan. Nah untuk membedah iklan pun sangat banyak, salah satu yang paling penting adalah copywriting. Pada saat ini konten creator sangatlah diperlukan untuk mengiklankan berbagai layanan maupun produk.

Berita Acara: ACT #1

AFTER CAMPUS TRAINING #1

BEM FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan After Campus Training (ACT) #1 yang diikuti oleh mahasiswa UNY terkhusus mahasiswa FMIPA. Sabtu, 22/5/21 secara online, para mahasiswa mendapatkan materi tentang pembuatan CV yang disampaikan oleh Kak Talita Zulmi, S.Psi. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua BEM FMIPA UNY 2021.

Pada sesi penyampaian materi, Kak Talita Zulmi, S.Psi. menyampaikan bahwa ada tujuh poin penting dalam pembuatan CV. Poin pertama yang perlu diperhatikan adalah foto yang dilampirkan. Foto yang dilampirkan dalam CV harus terlihat jelas dan sesuai dengan konteks. Poin kedua adalah basic information yang berisi alamat, nomor telepon, dan alamat email. Selanjutnya adalah rangkuman profil yang berisikan deskripsi diri singkat. Poin kelima adalah social media information. Dalam penulisan CV juga dianjurkan menuliskan akun social media karena terkadang HRD juga melihat akun social media pelamar sebagai pertimbangan penilaian. Poin selanjutnya adalah ketertarikan skill set dengan pekerjaan yang dilamar.

Poin terakhir yaitu dalam membuat CV harus simple namun lengkap.  Setelah penyampaian materi dari Kak Talita Zulmi selesai, dilanjutkan ke sesi tanya jawab. Para peserta cukup aktif dalam sesi Tanya jawab ini. Salah satu peserta bertanya mengenai seberapa penting attitude dalam penilaian HRD. Kak Talita menjawab, dalam penilaian HRD terdapat 3 poin penting yang memiliki bobot masing-masing yaitu knowledge 20%, skill 20%, dan attitude 60%. Hal ini menunjukkan bahwa attitude sangat penting dalam penilaian HRD. Kak Talita juga menambahkan bahwa ketika menulis CV harus jujur dan bijak dalam menuliskan skill set.

 

Berita Acara: Science Talk #1

Berita Acara: Science Talk #1

Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY menyelenggarakan acara Science Talk#1 pada hari Minggu, 2 Mei 2021. Science Talk#1 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari pendidikan, peserta yang hadir dari berbagai lini masyarakat, mulai dari mahasiswa, masyarakat umum, hingga pendidik atau Bapak/Ibu guru. Selain itu, acara ini diselenggarakan sebagai wadah diskusi untuk membahas berbagai persoalan tentang pendidikan di masa pandemi, dengan adanya diskusi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Mahasiswa FMIPA UNY dan masyarakat umum terkait proses pembelajaran secara daring maupun tatap muka di masa pandemi Covid-19. Selain itu, dengan adanya acara ini pengetahuan akan terus berkembang sehingga tidak memberikan dampak yang buruk, tetapi memberikan suatu kebermanfaatan bagi semua bidang kehidupan. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta melalui platform zoom meeting dan juga dihadiri Bapak Dr. Ali Mahmudi (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA UNY).

Science Talk#1 kali ini mengusung tema “Efektifkah Pembelajaran Tatap Muka di Saat Pandemi?”. Acara ini menghadirkan dua pemateri yakni Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. (Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY) dan Saudara Fadly Ryan Wicaksana (Menteri Kajian Eksternal BEM KM UNY 2021). Kedua pembicara tersebut menyampaikan materi dari sisi seorang pendidik (Dosen) dan seorang yang dididik (mahasiswa) sehingga peserta mampu melihat dampak dan keluhan yang dialami ketika pandemi covid 19 dari kedua sisi. Diskusi berjalan baik karena banyak pertanyaan yang masuk, selain itu peserta juga menanggapi pertanyaan dari peserta lain.

Pemateri pertama adalah Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed menyampaikan penelitian beliau mengenai Studi Evaluatif Pelaksanaan Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19 dan Face to Face Learning, selain itu beliau juga melihat pembelajaran online dari segi ekonomi masyarakat yaitu berdasarkan survei, 92% pelajar mengalami kesulitan belajar online, beliau melakukan penelitian ke pendidik dari beberapa mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan beliau dalam penelitiannya secara garis besar untuk mengetahui penguasaan materi yang sampai ke anak didik maupun penguasaan media pembelajaran dari guru/pendidik. Beliau juga menyampaikan terkait media yang menarik, gratis atau berbayar, dan sesuai dengan jenjang anak didik, contohnya berupa Learning Management System Moodle, Google Classroom, Gmeet, Zoom Meeting, Ruang Guru dan lain-lain. Pada pemateri pertama ini, banyak pertanyaan masuk seputar bagaimana mengajar yang sesuai saat pandemi, bagaimana jika mempelajari materi praktik, bagaimana cara menyampaikan nilai afektif ke peserta didik dll.

Pemateri kedua adalah Saudara Fadly Ryan Wicaksana, beliau menyampaikan terkait pembelajaran jarak jauh menilik dari segi siswa maupun mahasiswa bahwa pembelajaran jarak jauh menimbulkan dampak yaitu kesehatan mental dan fisik bagi peserta didik, berdasarkan yang beliau kaji pembelajaran jarak jauh memberikan tekanan yang berat bagi siswa, terlebih dengan tugas-tugas yang terus diberikan oleh pendidik, selain itu dampak pembelajaran jarak jauh berdampak ke orangtua siswa karena diharuskan menggantikan peran guru dalam mengawasi proses belajar anak secara langsung. Selain itu beliau menyampaikan terkait kemerataan subsidi kuota belajar untuk masyarakat pelosok yang jangkauan sinyalnya buruk. Lalu membahas mengenai vaksinasi khusus tenaga pendidik dan uji coba proses pembelajaran tatap muka terlebih dahulu sebelum benar-benar dilaksanakan pembelajaran tatap muka.