Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY menyelenggarakan acara Science Talk #2 pada hari Selasa, 10 Agustus 2021. Science Talk #2 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari mahasiswa, dosen, masyarakat umum, hingga pegawai pemerintahan. Selain itu, acara ini diselenggarakan sebagai wadah diskusi untuk membahas berbagai persoalan tentang konservasi alam di Indonesia, dengan adanya diskusi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Mahasiswa FMIPA UNY dan masyarakat umum mengenai dampak kegiatan manusia (terutama oleh kaum milenial) serta peranannya terhadap konservasi alam di Indonesia. Acara ini diawali dengan sambutan-sambutan, dimulai dari ketua panitia, Ketua BEM FMIPA UNY 2021, dan  Bapak Dr. Ali Mahmudi (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA UNY). Science Talk #2 ini dihadiri oleh kurang lebih 225 peserta melalui platform Zoom Meeting mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.

Science Talk #2 kali ini mengusung tema “Millenials Action to Save Conservation”. Dalam sambutan Ketua Panitia Science Talk #2, Saudari Geandra Ardiyudhi Yudhanta, menyampaikan alasan mengangkat tema kali ini adalah adanya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, memaksa manusia untuk memanfaatkan alam secara berlebihan, salah satunya terhadap konservasi alam, sehingga diperlukan aksi manusia (terutama kaum milenial) untuk terus menjaga konservasi alam demi keberlangsungan makhluk hidup. Acara ini menghadirkan satu pemateri yakni Bapak Sugeng Wachyono, S.T. (Kepala Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA LH Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan acara dipandu oleh Saudari Razita F Amiza (Staff Departemen Penalaran dan Lingkungan BEM FMIPA UNY 2021). Diskusi berjalan baik karena peserta sangat antusias dalam mengikuti Science Talk #2 sehingga banyak pertanyaan yang masuk, selain itu peserta juga menanggapi pertanyaan dari peserta lain.

Pada sesi penyampaian materi, Bapak Sugeng Wachyono, S.T. menyampaikan bahwa generasi yang mendominasi saat ini yaitu generasi Y dan Z merupakan generasi yang ingin menggapai semua yang ada karena pesatnya perkembangan industri 4.0. Generasi tersebut berada pada era yang serba digital, dan cenderung lebih cepat dalam belajar. Akan tetapi, generasi tersebut biasanya hanya berfokus pada hilir yaitu pada akibat yang ditimbulkan dalam hal ini melalui pengendalian bukan tertuju pada hulu yang merupakan sebab terjadinya kerusakan lingkungan. Generasi sebelumnya seperti generasi X tentunya juga tetap perlu berkontribusi dengan cara berkompromi dalam berkonservasi menyelamatkan lingkungan.

Beliau juga mengatakan bahwa kita dapat melihat gambaran kehidupan seperti layaknya dalam wayang. Terdapat tuhan, hutan, dan hantu. Artinya, kita sebagai manusia tentunya harus bertaqwa kepada Tuhan, Hantu yang senantiasa berdampingan, dan Hutan atau alam sebagai sumber yang menjadikan kehidupan sebenarnya. Karena filosofi tersebut, generasi milenial sekarang perlu memperhatikan kembali peran mereka untuk lingkungan. Generasi muda tersebut ingin berperan langsung tetapi perlu tetap disesuaikan dengan daya tampung dan daya dukung dari lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini terdapat dua peran yang dapat dilakukan, yaitu peran dalam pengambil kebijakan dan peran dalam bidang teknis. Maksud dari peran tersebut yaitu generasi milenial dapat membantu mengawal pembuatan kebijakan tentang lingkungan mulai dari tingkat dasar seperti RPP LHD desa. Sedangkan peran dalam bidang teknis, yaitu melalui pelaksanaan dalam pembangunan lingkungan. Tidak perlu menunggu untuk sesuatu yang besar, pelestarian lingkungan dapat dimulai melalui hal-hal kecil (Gea/PDL).

 

 

Dokumentasi: